CERITA DI BALIK SEMANGAT BANGKIT DARI PANDEMI COVID-19

Ukir Asa baru dengan Kreativitas dan Inovasi

Feature | Sabtu, 07 November 2020 - 02:24 WIB

Ukir Asa baru dengan Kreativitas dan Inovasi
Calon jamaah saat mengikuti bimbingan manasik haji di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau, beberapa waktu lalu. (DEFIZAL/RIAUPOS.CO)

Pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini beberapa bulan terakhir sempat menjadi momok negatif di tengah-tengah masyarakat. Kondisi ini bahkan berimbas pada beragam aspek kehidupan yang kian terhimpit, seperti halnya aspek perekonomian dan transportasi yang harus mengecam imbas yang signifikan. Perlahan namun pasti, hal itu mulai terjawab dengan inovasi dan kreativitas  untuk bangkit dari keterpurukan menuju masa depan yang cerah.

Laporan: DOFI ISKANDAR dan MARRIO KISAZ (Pekanbaru)


BEBERAPA bulan terakhir seakan menjadi waktu yang tidak singkat bagi Yusrialis, sebagai salah seorang jamaah umrah yang sudah lama menantikan momen langka menunaikan ibadah ke tanah suci harus tertunda karena kondisi yang tak memungkinkan. Perjuangan dan penantian warga Jalan Garuda Sakti KM 2 Pekanbaru hanya bisa mengelus dada, ketika waktu yang sudah sekian lama dinantikannya harus tertunda karena pandemic Covid-19. Informasi penundaan yang diterimanya seakan meluluhlantakkan penantian panjang dari niat sucinya yang telah dirintisnya sejak lama.

Yusrialis semula terjdwal akan berangkat 5 Maret 2020 lalu. Akhirnya ditunda dan ia hanya bisa pasrah dengan tetap berdoa mengharapkan asa yang sudah lama dinantinya dapat terealisasi. Bukan tampa sebab, keberangkatannya ditunda karena adanya wabah Corona sehingga membuat ia harus bersabar untuk bisa berangkat umrah ke tanah suci. Ia sadar kalau keputusan pemerintah Arab Saudi itu baik, tentu berkewajiban melindungi warganya termasuk melindungi jemaah yang datang.

Doanya pun terjawab, penantiannya berbuah hasil, Pemerintah Arab Saudi kembali membuka kran bagi jamaah muslim yang ingin melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci. Setelah penundaan pemberangkatan ibadah umrah sejak Maret 2020 akibat pandemi Covid-19, pada tanggal 1 November 2020 pelaksanaan umrah kembali dibuka oleh Pemerintah Arab Saudi. Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang diizinkan oleh Arab Saudi untuk memberangkatkan warga negaranya melaksanakan umrah ke tanah suci dengan jumlah kuota hanya 360 orang.

Yusrialis mengaku, sangat bersyukur pemerintah Arab Saudi kembali membuka perjalanan umrah. Dengan matanya berkaca-kaca ia setengah tak percaya akan melihat kabah  dengan dikelilingi oleh jamaah yang akan melaksanakan ibadah umrah.

"Hampir enam bulan lebih pemerintah Arab Saudi menutup Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk ibadah umrah, akhirnya kembali di buka. Kami sangat senang dan bahagia serta bersyukur sekali," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Menurut Pria yang memiliki sekelumit kisah penantian panjang uunuk dapat menunaikan umrah itu, dengan kembali dibukanya perjalanan umrah, ini merupakan upaya Kerajaan Saudi untuk memenuhi kewajibannya melayani para tamu Allah. Mereka datang ke sana untuk melepas kerinduan kepada Allah dan menapaki jejak para nabi yang pada ribuan tahun lalu mendakwahkan tauhid kepada manusia.

Meski Yusrialis tidak berangkat pada tanggal 1 November, tetapi ia selalu bersabar menunggu jadwal keberangkatannya dari biro perjalanan umrah ditempat ia mendaftar perjalanan umrah. Meski terus menunggu tetapi ia terus berusaha dan terus menayakan informasi-informasi keberangkatan jamaah umrah. Rasa optimis jauh-jauh hari memang sudah ditanam dibenaknya, bahwa niat suci itu akan datang pada waktunya.

"Saya yakin pemerintah kita tidak akan diam saja. Tentu saja kita bisa melewati situasi saat ini dan bangkit lagi. Setiap hari itu saya terus mencari informasi-informasi, selalu bertanya dengan travel umrah. Apabila ada informasi maka kami tanyakan betul atau tidak. Itu yang terus kami lakukan," kata Pria  seraya menceritakan usaha kerasnya di balik penantian umrah tersebut.

Sementara mengenai pengetatan penerapan protokol kesehatan, ia mengatakan, harus dijalankan sesuai aturan, karena ini bertujuan untuk menjaga kesehatan jamaah pendatang maupun yang didatangi. Ia mengaku sangat memahami kondisi saat ini. Untuk itu ia mengingatkan kepada teman-temannya yang tertunda keberangkatan umrah agar bersabar menunggu situasi aman dan nyaman, tampa ada kerisauan seperti saat sekarang ini.

"Kita ambil hikmah lah yang terbaik dari Allah SWT. Hingga nanti mungkin dari musibah pandemi ini banyak hikmah-hikmah untuk bisa menjalankan umrah dengan baik di gelombang-gelombang yang lain. Sembari kami selalu mencari informasi-informasi di travel-travel umrah," sebutnya.

Meski sangat memahami kondisi saat ini, tetapi air matanya mengalir setiap kali melihat di televisi. Pandemi menyebar dan menghalangi manusia melakukan banyak hal salah satunya adalah perjalanan umrah. Tetapi apa yang dilakukan pemerintah ini hanya untuk melindungi keselamatan kami. Dibalik itu kami senang dan bangga karena pemerintah atau negera mengutamakan keselamatan warga dan penduduk di atas segalanya.

Menurutnya, selain terus mencari informasi-informasi, pihak travel umrah juga terus menyarankan kepada calon jamaah umrahnya untuk selalu bersabar sampai nanti peraturan yang ketat dan biaya yang naik dari sebelumnya tidak memberatkan jamaah. Tetapi jika berangkatkan sekarang maka biaya akan bertambah dan lebih besar dari sebelumnya yang hanya Rp25 juta menjadi Rp38 juta.

Diceritakannya, untuk mencari uang sebanyak itu bukanlah perkara mudah, Yusrialis mengaku harus mengumpulkan uang selama satu tahun agar bisa mengikuti perjalanan umrah. "Mengumpulkan uang sebanyak itu dengan situasi ekonomi yang saat ini susah bukanlah perkara mudah karena harus membiayai kehidupan keluarga ditambah lagi dengan kebutuhan-kebutuhan isidentil yang mesti berbiaya," katanya saat berbincang dengan Riau Pos.

"Tapi setidaknya dengan niat tadi, Allah SWT menolong kita, saya membuktikan itu. Bisa  mendaftar umrah sampai akhirnya ada musibah sehingga tidak jadi berangkat itu banyak hikmah yang bisa kita ambil dari situ," katanya.

Ia menyarankan jika ingin berangkat umrah dan haji itu yang pertama adalah pasang niat. Kalau itu nanti sulit untuk menabung insyaallah dengan niat yang baik untuk berangkat Insyaallah akan dibantu oleh Allah.

"Kalau saya boleh mengiaskan, kalau kita mendaftar umrah ya rezeki kita akan diberikan Allah bagi orang yang mendaftar umrah. Itulah bukti Allah itu memang menolong  kita. Apalagi untuk kebaikan untuk ibadah. Jangan ragu untuk memasang niat dan menabung karena Allah akan menolong kita. Meskipun dimasa pendami ini. Allah pasti menolong umatnya jika memiliki niat yang baik," tutupnya yang mengaku terus berdoa menantikan kesempatan umrah.

Informasi positif soal adanya kabar gembira untuk penyelenggaraan umrah juga telah diinformasikan Pemerintah setempat. Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau, Darwison mengatakan, sangat gembira dan menyambut positif dengan kambali dibukanya perjalanan umrah. Ini adalah suatu hal yang ditunggu -tunggu oleh penyelenggara perjalanan ibadah umrah yang selama ini dimulai sejak bulan Maret kemaren ditutup. Hal ini tentunya menjadi semangat untuk bangkit dari keterpurukan akan tertundanya beragam aktivitas, begitu juga untuk aktivitas beribadah.

Dibukanya kembali perjalanan umrah itu didukung dengan terbitnya Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 719 Tahun 2020, tentang Pedoman Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umroh pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019. Jemaah diperbolehkan menjalankan ibadah umrah bila telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Kemudian, sebelumnya pada bulan Oktober kemaren pemerintah Arab Saudi telah membuka tetapi khusus untuk warganya sendiri. Alhamdulilah itu sudah berjalan dengan lancar, makanya pemerintah Arab Saudi dilanjutnya dengan membuka untuk negara lain, Indonesia mendapat kuota mendapat 360.
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook