Kemudian, transparansi dan akurasi data, AHY mengingatkan agar jangan terjadi kesalahan prosedur dan penyalahan kewenangan atas nama kegentingan yang berpotensi kerugian negara. Karena, segenting apapun keadaan tata kelola pemerintahan yang akuntable harus tetap dijalankan.
"Bagi kami, partai demokrat ingin pemerintah sukses, jika pemerintah sukses maka negara dan rakyat akan selamat. Tetapi pandangan demikian kerap menjadi ancaman, dan perlawanan, dianggap tidak merah putih, menurut kami, yang tidak merah putih adalah mereka yang berdiam diri ketika mengetahui ada kesalahan di negerinya yang tercinta ini," tegas AHY.
Di sisi ekonomi indonesia 1,5 tahun ini, AHY menyebut mengalami tekanan cukup signifikan. Karena resesi terjadi, ditandai kontraksi pertumbuhan ekonomi selama 4 kuartal berturut-turut. Kuartal 2 2020 hingga kuartal 1 2021, pertumbuhan 7,07 persen di kuartal 2 tahun 2021 ini pun disambut gembira, namun sayangnya kata AHY dinilai sejumlah lembaga riset adalah pertumbuhan semu. Kenapa?
"Karena dampaknya belum dirasakan langsung masyarakat, statistik tersebut ditopang ekspor yang tinggi, sementara daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga masih lesu. 90 persen UMKM yang selama ini rumah bagi mayoritas naker dan basis ekonomi nasional kita, terdampak serius, akibatnya pengangguran terbuka terproyeksikan kembali naik setelah PPKM darurat beberapa waktu ini, peningkatan angka kemiskinan dan pengangguran akan berkorelasi langsung terhadap meningkatnya ketimpangan sosial di masyarakat," beber suami Annisa tersebut.
Melemahnya ekonomi, dilanjutkannya, juga dilihat dari menurunnya gross income perkapita, dari 4.058 USD 2019, jadi 3.870 USD di 2020. Indonesia juga turun kelas dari upper income country jadi lower midle income country. "Pasca pandemi kita harus keluar dari midle income trap ini," optimisnya.
Karenanya, pelajaran berharga dari pandemi ini, menurut AHY diperlukan kebersamaan dan persatuan antar anak bangsa dalam menghadapi krisis besar. Karena dengan bersama kita kuat bersatu kita bangkit, padanan kata yang kerap di gelorakan AHY dalam berbagai kesempatan.
Dalam konteks bermasyarakat berbangsa dan bernegara, membangun daya tahan bangsa merupakan pekerjaan besar, lintas generasi, lintas sektor, setiap komponen bangsa sangat penting saling menguatkan satu sama lain. Karenanya, ia mengajak seluruh elemen bangsa agar libatkanlah semua anak bangsa.
"Dengar suara rakyat. Indonesia perlu Supertim, bukan superman," sebutnya.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang optimistis terhadap masa depannya. Demikian dilanjutkan AHY, karena ia mengajak seluruh pihak agar berpikir positif untuk negeri. Indonesia emas 2045 digelorakan di seluruh negeri, agar bangsa ini besar. Yang jelas emas menurutnya bermakna optimistis, kejayaan, kemakmuran, kemajuan, kemenangan dan lain sebagainya.
Untuk mewujudkan Indonesia emas menurut AHY ada tiga yang harus dicapai. Indonesia harus benar-benar aman dan damai, benar-benar adil dan sejahtera, benar-benar maju dan mendunia.
"Penekanannya pada kata benar-benar, jadi kondisi sesungguhnya, bukan semu dan artificial. Mengapa 2045? tentunya sejak menjadi anggota G20 2008 hingga pandemi, banyak yang memproyeksikan Indonesia top ten atau top five ekonomi dunia, tapi kita harus hati-hati membaca Indonesia jangka panjang, jadi jangan terbuai dengan angka-angka yang prediktif," paparnya.
"Terimakasih kepada Presiden Soekarno, Soeharto, Habibi, Gusdur, Mega, SBY, Jokowi. Ini adalah pekerjaan tanpa akhir, memperkuat daya saing bangsa mewujudkan Indonesia emas 2045, agar unggul dan memenangkan pasar global, kerja keras, sinergi, kolaborasi antar semua komponen, kepemimpinan yang visioner, melipatgandakan potensi, mempersiapkan generasi penerus harus disiapkan pemimpin besar, generasi muda harus menyiapkan daya saing bangsa ini," sambungnya sembari merapatkan telapak tangan dan berterimakasih kepada seluruh Presiden Republik Indonesia di tengah pidatonya.
Sebagai anak muda, mengakhiri pidatonya, AHY menyinggung yang diperlukan generasi muda Indonesia sekarang ini. Yakni kesempatan, untuk membuktikan bahwa muda adalah kekuatan, pemikiran dan perbuatan, muda adalah keberanian, untuk melakukan perubahan, muda berarti tidak ragu keluar dari zona nyama, kerja keras, menjawab disrupsi, menjawab tantangan zaman.
Muda adalah tidak pantang menyerah, anak muda jangan manja, apalagi disiapkan karpet merah, tapi jangan biarkan tumbuh berimajinasi tanpa arah, perlu bimbingan nasehat dari senior dan pemimpin, bukan dilecehkan apalagi dibungkam, generasi muda harus ditempa jadi pemimpin hebat, game changer, motor penggerak indonesia di masa depan. Menuju 2045.
DPC Demokrat Pekanbaru dalam kegiatan Bulan Bakti Partai Demokrat menyambut 2 dekade Partai Demokrat berbagi ratusan paket sembako dan uang tunai kepada warga salah satu lokasinya di Kecamatan Bina Widya, Pekanbaru, Kamis (19/8/2021).(IST)
Demokrat Riau Bersama Rakyat Hadapi Pandemi
Arahan dan istruksi Ketua Umum DPP Partai Demokrat tersebut, agar seluruh kader dan simpatisan hadir membantu dan bersama-sama rakyat melewati pandemi. Pun ditindaklanjuti dengan Demokrat Riau menyambut dua dekade partai. Berbuat, membantu masyarakat, dan memberi apa yang bisa dibantu, sehingga sama-sama dapat membangun demokrasi.
Ketua DPD Partai Demokrat Riau Asri Auzar dalam perbincangan dengan Riaupos usai pidato kebangsaan AHY menyambut hari jadi CSIS tersebut menyebut apa yang disampaikan putra SBY tersebut sebuah pidato yang brilian, berkharisma sebagai pemimpin.
"Pandangan saya, beliau menguasai setiap lini, menguasai setiap seluk beluk bermasyarakat berbangsa dan bernegara, kami bangga berketua umum AHY. Anak muda berumur 43 tahun, brilian pintar, pidato beliau memberi pesan kepada kita dan pemerintah agar bersungguh-sungguh menuntaskan pandemi Covid-19. Jangan separuh-sepatuh, menuntaskan pandemi adalah wajib, tapi jangan lupa, ada kewajiban juga tentang ekonomi masyarakat, ayo kita lihat di sekitar kita, betapa banyak yang menjerit, mengeluh, tapi mengeluhkan kemana? Ekonomi tergerus terlalu jauh," kata Asri Auzar.
Asri sedikit berpandangan, secara pribadi, mencontohkan PPKM untuk menekan penyebaran Covid, tapi juga menggerus ekonomi. Pemerintah, menurutnya harus lebih serius dalam menangani Covid-19, harus sejalan, tatkala pemerintah berusaha keras menyelesaikan pandemi, pemerintah harus bisa memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat.
"Setidaknya bisa bertahan, memang ada bantuan, tapi tidak merata kepada rakyat yang menerima, sehingga di lapangan tak tepat sasaran. Memang tugas kita menyelamatkan masyarakat, dan Demokrat hadir berjuang bersama-sama rakyat," tegasnya.
Dikatakan mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau ini, semenjak pandemi, ia terus mengingatkan seluruh kader dan simpatisan agar mengulurkan tangan memberikan bantuan apa saja. Bahkan, seingatnya, Partai Demokrat Riau merupakan salah satu yang pertama berkunjung ke IDI dan menyerahkan APD untuk tenaga kesehatan di awal pandemi. Sebab, ketika itu harganya sangat mahal.
"Kemudian turun ke jalan, seluruh lini kami turun, mulai menyambangi masyarakat, juga tenaga harian lepas, ojol, pelaku usaha, semua kita bantu, petugas pemadam karhutla, hampir di seluruh Riau, tak pernah berhenti," ungkapnya.
Mengenai Bulan Bakti Partai Demokrat menyambut Dua Dekade ini, dijelaskannya, Ketua Umum sudah mulai mencanangkan sejak 9 Agustus untuk kembali turun ke masyarakat. DPD Demokrat Riau pun memulai memberi bantuan kepada, baik di depan kantornya di Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru, kemudian turun ke jalan dan pemukiman merata di hampir seluruh kecamatan di Pekanbaru dan 11 kabupaten dan kota lain di Riau.
"Sembako, bantuan-bantuan usaha berupa uang tunai. Semua, apa yang bisa kami berikan kami bantu. Inilah bakti kami untuk masyarakat, walaupun tidak besar. Juga nanti 4-8 September kami akan melaksanakan vaksin massal gratis kepada masyarakat, terutama bagi yang tidak mampu, dan puncak 2 Dekade Partai Demokrat, 9 September akan bersama-sama mendengarkan pidato virtual Ketua Umum, dan kegiatan sosial berkunjung ke panti asuhan," pungkasnya.***
Laporan: Eka G Putra (Pekanbaru)