Kawanan gajah kurang lebih 10 ekor tampak asyik bermain di Sungai Tekuana, Minas. Tepat di bibir terowongan yang di atasnya terdapat jembatan. Jembatan ini disebut Jembatan Tekuana, berada pada KM 12,128 ruas Jalan Tol Pekanbaru-Dumai. Di saat Presiden melihat kawanan gajah, ribuan warga sudah mulai memadati Pasar Bunda Sri Mersing. Sama-sama menyambut Presiden RI Joko Widodo.
Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru dan Dumai
Proyek pembangunan Tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 kilometer sejak 2018 silam memang dilengkapi puluhan jembatan dan terowongan. Namun ada beberapa jembatan yang cukup spesial. Sekitar 6 lokasi, salah satunya jembatan yang berlokasi di Km12,128 atau di wilayah Minas yakni Jembatan Tekuana.
Ini diperuntukkan khusus perlintasan gajah, yang dikerjakan salah satu BUMN, yakni Hutama Karya dengan koordinasi intens bersama BBKSDA. Melalui kesepakatan bersama pula, jembatan ini dibuat menyeberangi sungai dan tidak mengganggu kawanan gajah yang biasa bermain di aliran sungai tersebut.
Harmonisasi infrastruktur dan alam pada jalan bebas hambatan ini bisa dilihat dengan deru mesin kendaraan yang melaju di ruas jalan tol. Namun kawanan gajah kerap terlihat di bagian bawah jembatan yang dialiri sungai sembari bermain bersama keluarganya.
Kamis (5/1) pagi kemarin, gajah-gajah tersebut turun dari perbukitan di sekitar sisi dalam taman hutan raya (Tahura) Minas. Mencari sungai kecil yang dialiri sedikit air, namun cukup untuk gajah minum dan bermain menikmati hari.
Tepat pula, saat Presiden Joko Widodo akan melakukan perjalanan darat ke Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan, Kabupaten Rokan Hilir. Salah satu daerah di ujung Riau, yang kalau tidak melewati jalan tol biasanya harus ditempuh dengan jarak lebih kurang 7 jam perjalanan.
Dari Novotel Hotel di Jalan Riau, Pekanbaru, Presiden dan rombongan mulai bergerak usai sarapan. Sedikit melewati gerbang Tol Minas, sekitar kurang dari 3 kilometer, rombongan Presiden berhenti. Tepat di KM 12 Jalan Tol Pekanbaru-Dumai ini, yang di bawahnya terdapat terowongan gajah.
Ternyata kawanan gajah terlihat tengah bermain. Sempat menyambut Presiden sejenak, kawanan gajah kemudian masuk ke dalam terowongan. Guna mendinginkan tubuhnya dari terpaan sinar matahari.
Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyebutkan, gajah-gajah yang disaksikan Presiden di pinggir Tol Pekanbaru-Dumai tersebut merupakan bagian kecil dari kawanan besar berjumlah puluhan individual gajah sumatera di sana.
Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan kepada RiauPos.co menyebutkan, berdasarkan catatan terakhir pihaknya, ada 76 individual gajah di kawasan konservasi yang berada di antara dua kabupaten/kota tersebut. Pekanbaru dan Siak. Jalan tol itu sendiri dibangun dengan membelah habitat asli kawanan gajah tersebut.
''Sebagai adaptasi dari pembangunan jalan tol terhadap keberadaan gajah di lokasi ini, maka kami dari BBKSDA Riau bekerja sama bersama Hutama Karya untuk membuat terowongan gajah. Sehingga gajah itu pergerakannya tidak terganggu,'' ujar Genman.
Presiden tidak terlalu lama berhenti di jembatan tersebut. Dalam keterangannya mengungkapkan pembangunan infrastruktur di Tanah Air secara keseluruhan memang harus tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan menjamin keberlangsungan hidup satwa liar.
''Saya terus mengingatkan mengenai pentingnya juga memperhatikan lingkungan, seperti saat membangun Tol Pekanbaru-Dumai, ada terowongan untuk lintasan gajah sebanyak enam tempat,'' ucap Presiden dalam keterangannya.
Sehingga, lanjut Presiden, pembangunan Tol Permai misalnya, tidak mengganggu pelintasan salah satu satwa yang dilindungi yaitu gajah sumatera. Tidak hanya di Riau, Presiden menuturkan bahwa upaya pelestarian tersebut juga akan dilakukan di tempat lain agar pembangunan infrastruktur tidak mengganggu kelestarian satwa liar.
''Saya kira beberapa tempat memang kita bangun terowongan-terowongan, lintasan untuk hewan-hewan yang dilindungi tersebut,'' tutur Presiden.
Setelah melihat langsung perlintasan gajah tersebut, Presiden dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Rokan Hilir. Di Tanah Putih Tanjung Melawan, Presiden meresmikan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Dumai Rohil Bengkalis (Durolis).
Proyek yang sudah direncanakan sejak 2017 silam dengan gelontoran uang sampai hampir Rp400 miliar ini akhirnya diresmikan Presiden. Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja hari kedua di Bumi Lancang Kuning, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Riau Syamsuar, Kapolda Riau Irjen Pol M Iqbal dan Ketua DPRD Riau Yulisman serta pejabat lainnya.
Usai dari Rohil, Presiden dan rombongan langsung menuju Kota Industri Dumai. Juga jalur darat. Selain disambut gajah di Jembatan Tekuana, di Dumai, sejak Kamis pagi warga yang sudah mengetahui kedatangan Presiden pun mulai bersiap-siap untuk melakukan penyambutan.
Pantauan Riau Pos, pedagang di Pasar Bunda Sri Mersing merasakan berkah kehadiran orang nomor satu di Indonesia ini. Sebelum Di mana setiap pedagang yang berjualan di Pasar Bunda Sri Mersing sudah menerima bantuan stimulan berupa uang tunai dan tas berisikan sembako.
Sejumlah pedagang pun mengaku merasa sangat senang dengan rencana kedatangan Presiden. Bahkan salah seorang pedagang mengaku sudah tidak sabar lagi meski nantinya hanya bisa melihat saja tanpa bisa berbicara langsung.
Yesi seorang pedagang jeruk mengaku sudah tidak sabar lagi untuk bertemu dengan Joko Widodo. ''Kalau bisa saya akan berikan jeruk dagangan saya ini kepada Pak Jokowi dan saya ingin sekali berbicara sama beliau,'' kata Yesi yang juga berharap dengan kedatangan Presiden ini akan membuat pasar lebih ramai dan pasar ini bisa dibenahi agar tidak becek lagi.
Sementara itu pedagang lainnya mengaku menunggu kedatangan Presiden Indonesia ini ke tempat mereka berdagang meski belum bisa dipastikan jadwal kedatang Presiden.
''Akan saya tunggu di sini pak presiden datang saya sengaja datang menemani suami saya jualan agar bisa bertemu dengan Presiden,'' tambahnya.
Setelah menanti dari pagi, akhirnya Jokowi tiba di Pasar Bunda Sri Mersing sekitar pukul 13.50 WIB. Kedatangannya disambut Wali Kota Dumai H Paisal, Sekretaris Daerah H Indra Gunawan dan Kepala Dinas Perindustrian dan Peradangan Hermanto.
Ribuan warga Dumai yang menanti sejak pagi dan mulai ramai sekitar pukul 11.00 WIB pun mengelu-elukan Jokowi setibanya di pasar tersebut. Kiri kanan ruas jalan sudah dipenuhi warga. ''Jokowi.... Pak Jokowi,'' riuh dari masyarakat Dumai memanggil Presiden yang terdengar mulai dari sang Presiden tiba di pasar Bunda Sri Junjungan hingga meninggalkan pasar.
Begitu sampai dan membuka pintu mobil, warga langsung merapat untuk bersalaman dan berswafoto. Presiden menyambut eluan warga Dumai tersebut dengan melambaikan tangan. Bahkan saat menuju ke dalam pasar, ia menyapa bahkan menyalami warga dan pedagang yang memadati pintu masuk hingga ke dalam pasar.
Ia pun sesekali tampak melayani warga yang ingin berswafoto. Beberapa warga tampak menerobos kerumunan dan pengamanan untuk sekadar bisa bersalaman dengan Presiden.
Di dalam pasar, Jokowi menyerahkan secara simbolis bantuan sembako dan modal usaha kepada 10 orang perwakilan pedagang. Usai menyerahkan bantuan ke pedagang, Presiden Joko Widodo langsung meninggalkan Pasar Bunda Sri Mersing untuk makan siang dan meninjau Control Room dan Tanki Farm PHR di Bukit Jin.
Dalam kunjungannya tersebut, terlihat presiden mengelilingi pasar sembari membagikan baju berwarna hitam bergambarkan dirinya baik kepada pedagang maupun masyarakat yang hadir.
Menurut Presiden, kunjungannya ke dua pasar di Provinsi Riau, yakni di Pekanbaru dan Dumai guna melihat aktivitas perekonomian masyarakat di berbagai daerah. ''Pasar begitu ramai siang ini (kemarin, red). Saya datang berkunjung seraya menyapa dan menyerahkan bantuan sosial kepada para pedagang pasar dan PKL di sini,'' kata Presiden.(mx12/end/egp)