Riana Sianturi menjalani operasi di RSUD Arifin Achmad, Kamis (3/11). Sebelumnya, warga Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak itu, sempat terbaring lemah di rumahnya. Ia didiagnosis menderita kelumpuhan akibat penyakit Tuberkulosis (TB) Tulang. Beberapa pekan lalu, atas perintah Kapolda Irjen Pol Mohammad Iqbal, ia dibawa tim Biddokkes untuk berobat. Kondisinya pun sudah mulai membaik saat ini.
Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru
Williancen Sihotang tampak tersenyum lebar ketika didatangi pejabat dari Biddokkes Polda Riau. Saat itu, sang istri Riana Sianturi (53), baru saja selesai menjalani operasi dengan lancar tanpa ada kendala. Ia mengaku merasa sangat lega."Saya sudah lega hari ini (kemarin, red). Istri saya sudah selesai operasi dengan lancar siang tadi (kemarin, red)," kata Williancen Sihotang.
Pria berusia 52 tahun itu menceritakan, bahwa Mei 2022 lalu istrinya sempat terjatuh dan mengalami sakit di daerah pinggang. Semakin hari Riana semakin tidak bisa menjalani aktivitas. Hingga akhirnya mengalami kelumpuhan. Sejak saat itu pula Williance merasa sangat kalud. Memang sejak Riana menderita sakit, aktivitas keluarga mengalami kendala.
Bahkan untuk membiayai ongkos pengobatan Riana berangkat ke RSUD Pekanbaru Wiliance sangat kesulitan."Saya ini pekerja serabutan. Kadang saya kerja panen sawit di kebun orang, gaji tidak bisa dipastikan. Memang istri saya ini berobat pakai BPJS, tapi itulah, ongkosnya itu. Saya tidak punya bolak balik ke Pekanbaru," ungkapnya.
Ditambah proses perobatan di RSUD yang cukup rumit. Riana sudah beberapa kali mengalami penundaan perobatan di rumah sakit plat merah itu. Saat itu, ia merasa sempat putus asa. Ia bahkan memasrahkan kondisi tersebut kepada Tuhan. "Itulah saya sempat putus asa. Tapi itulah, pertolongan Tuhan itu nyata. Seminggu lalu datang polisi ke rumah. Katanya disuruh Pak Iqbal," lanjutnya.
Williance memaparkan, saat itu tepatnya 24 Oktober 2022 Kapolres Siak AKBP Ronald Sumaja bersama Tim Biddokkes Polda Riau datang ke rumahnya yang berada di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak yang menawarkan istrinya berobat. Kedatangan jajaran kepolisian itu juga bukan tanpa sebab.
Sepengetahuan Williance para polisi itu diperintahkan Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal untuk membantu perobatan Riana. "Katanya Pak Iqbal itu ada yang beri tahu kalau istri saya ini sakit. Bapak-bapak itu datang ke rumah, langsung istri saya dibawa berobat ke Pekanbaru," tuturnya.
Tidak hanya pengobatan, para polisi juga memberikan bantuan sembako dan biaya kepada Williance. "Seminggu di rumah sakit, saya pakai duit yang dikasi pak polisi itu. Karena memang ga ada duit lagi. Saya bekerja saja tidak. Anak saya di rumah juga sendirian tidak ikut ke Pekanbaru karena dia sekolah," paparnya.
Selama kurang lebih seminggu di RSUD Arifin Achmad, Williance mengaku selalu diurus dengan baik oleh personel Biddokkes Polda Riau. "Saya selalu diperhatikan di sini. Kalau ada kendala langsung dibantu sama polisi itu," tuturnya.
"Saya bersyukur sama Tuhan, mungkin polisi ini dikirim Tuhan untuk bantu saya. Mereka juga perlakukan saya dengan baik. Terima kasih Pak Kapolda, dan istrinya. Semoga keluarganya diberkati Tuhan selalu," tutup Williance dengan mata yang berkaca-kaca.
Kabiddokes Polda Riau Kombes Aris Budianto mengatakan, tindakan itu semata-mata untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan.
"Sebagai polisi, kami tidak bisa tinggal diam apabila mendapat informasi masyarakat yang mengalami kesulitan. Itulah yang ditekankan Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal bahwa Polri harus peka dan membuat masyarkat merasakan keberadaan kami," tegas Kombes Aris.(das)