Pengorbanan Ridahatul Asyifa “meninggalkan” Pelatnas Asian Games 2023 tidak sia-sia. Ia mempersembahkan dua medali emas untuk Riau.
Laporan HARY B KORIUN, Palembang
KONTINGEN Riau sangat beruntung memiliki Ridahatul Asyifa. Ia rela “meninggalkan” Pelatnas Asian Games --dengan izin pengurus dan pelatih tentunya-- yang tinggal sebulan lagi, gadis remaja berparas manis ini mempersembahkan dua medali emas cabang olahraga (cabor) menembak pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVI 2023 Sumatera Selatan (Sumsel).
Emas pertama dipersembahkannya pada nomor 10 M air pistol women, di Lapangan Tembak Jakabaring Sport City, Kamis (31/8). Dengan catatan 565 poin, catatan poin gadis kelahiran Pekanbaru, 9 Februari 2009 ini, menjadi yang tertinggi. Ia berhasil mengungguli Khansabrina Diva Maharani (Kalimantan Selatan) yang meraih perak dan Angelina Merici Virginia Henan (DKI Jakarta) yang mendapatkan perunggu.
Di nomor 10 M air pistol women beregu, Ridahatul bersama Aisyah Raihanatul Qilbi dan Fiona Faqihanisa juga berhasil mempersembahkan medali emas. Di nomor ini, perak diraih regu Kalimantan Selatan dan perunggu Jawa Timur.
Ditambah satu emas dari Athallah Ahza, cabor menembak menjadi yang terbanyak mempersembahkan medali emas untuk Riau di Popnas kali ini. Yakni tiga emas dan dua perak. Pencapaian ini tentu harus diapresiasi. Salah satunya adalah “pengorbanan” Rihadatul yang harus meninggalkan Pelatnas Asian Games demi membela Riau di iven ini.
“Alhamdulillah saya bisa menyumbangkan dua emas untuk Riau. Ini saya persembahkan keluarga saya dan masyarakat Riau. Terima kasih atas dukungan semua pihak,” kata Ridahatul kepada Riau Pos seusai upacara penyerahan medali.
Dengan usia yang masih sangat muda, 14 tahun, masuknya Ridahatul ke Pelatnas adalah sebuah keuntungan tersendiri bagi dirinya pribadi, juga bagi cabor menembak Riau. Sebab di sana dia ditempa dengan latihan lebih keras dan tingkat kedisiplinan yang lebih tinggi juga.
Sebelum turun di Popnas 2023, Putri pasangan Yuliusman dan Marlina ini sudah turun dan berprestasi di berbagai kejuaraan berlevel nasional dan internasional. Di antaranya meraih emas dan preunggu pada Kejurnas 2019. Kemudian dalam kejuaran level junior Asia, Seasa, dia berhasil meraih dua emas. Tahun 2022, dia mendapatkan perunggu dalam sebuah kejuaraan level dunia di Jakarta. Dan pada Kejuaraan ASC dia meraih satu emas, satu perak, dan satu perunggu.
Prestasi-prestasi itulah yang membuatnya dipanggil PB Perbakin ke Pelatnas Asian Games meski usianya masih sangat belia. Dia berharap tetap bisa meningkatkan kemampuannya sehingga cita-citanya untuk membela Indonesia di Olimpiade, suatu saat kelak, akan menjadi kenyataan.
“Saya berharap bisa membela Indonesia di Olimpiade. Itu cita-cita tertinggi saya sebagai seorang atlet menembak,” ujar Rihadatul.
Sekum Perbakin Riau, Rufdi Maaroef, mengaku senang dengan keberhasilan cabor menembak yang sudah menyumbangkan tiga emas dan satu perak sejauh ini. Ini sudah memenuhi target yang ditetapkan Perbakin Riau di ajang ini. Khusus tentang Rihadatul, dia berharap terus mengasah kemampuannya dan berprestasi tinggi saat membela Indonesia di berbagai iven internasional.
“Semoga Rihadatul terus berlatih keras. Kami di Perbakin Riau juga berharap akan terus muncul para petembak terbaik agar Riau tak pernah putus melahirkan para petembak hebat seperti selama ini,” jelas Rufdi.(eca)