MELIHAT DARI DEKAT SUKU ASLI TASIK PUTRI PUYU

Infrastruktur Masih Minim

Feature | Minggu, 24 Januari 2016 - 09:58 WIB

Salim juga melihat, kondisi jalan menuju ke pemukiman suku asli di Preban atau menuju Jalan Sekoyan. Memang saat ini jalan akses menuju ke pemukiman suku asli sudah mulai dibangun, tapi ada 2 kilometer lebih, kondisinya tidak bisa dilewati dengan kendaraan, apalagi letak pemukiamnnya mereka sangat jauh dari fasilitas umum, baik sekolah, Puskesmas maupun pasar. Sehingga pada saat mereka ingin ke tempat tujuan mereka selalu terganggu oleh jalan yang rusak tersebut.

Sedangkan Syamsurianto Ketua RT16/RW08, Dusun 4 Desa Kudap, yang juga tinggal bersama 22 KK suku asli mengaku prihatin dengan kondisi jalan tersebut. Apalagi ketika musim penghujan, jalan tersebut benar-benar tidak bisa dilewati, baik menggunakan sepeda apalagi sepedamotor. Makanya kalau sudah demikian warganya yang akan berangkat ke sekolah maupun ke pasar di Desa Kudap harus melintasi jalan berlumpur. Makanya tidak jarang warganya yang mandi lumpur saat sampai di tempat tujuan.‘’Saya kasihan dengan anak-anak sekolah ,ibu-ibu yang mau ke pasar. Padahal persoalan jalan ini sudah kita sampaikan ke pemerintah desa dan bahkan Bupati Kepuluan Meranti juga sudah turun ke dusunnya, namun belum terealisasi dengan maksimal,’’ ujar Syamsuarianto.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ia mengaku, di ujung Jalan Sekoyan ini juga terdapat makan bersejarah makam Sekoyan, yang setiap tahunnya banyak di kunjungi para keluarga Sekoyan. Bahkan dari 23 KK yang tinggal di Dusun 4 ini adalah keturunan dari keluarga  Sekoyan. Mereka menetap dan hidup bertahan dengan pertanian apa adanya.Ia mengaku prihatin, dengan anak-anak  sekolah di dusun 4 yang berjumlah  40 orang ada yang SD, SMP dan SMA dan setiap hari anak-anak di dusun itu pergi berjalan kaki menuju sekolah masing-masing. Bahkan jika ada sepeda, jika hujan tetap tidak bisa dibawa dan akhirnya tetap jalan kaki.

‘’Sekali lagi kami meminta pemerintah cepat tanggap dengan kondisi masyarakat suku asli. Karena kita tidak meminta terlalu banyak dari pemerintah, melainkan jalan diaspal,‘’Memang sedih kalau lihat anak-anak sekolah, pakaiannya jadi kotor semua sesampainya di sekolah, tentu kita sangat mengetuk hati pemerintah agar jalan kita cepat-cepat di aspal,’’ harapnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook