Bertemu Anderson Tanoto di Rumah Makan Mamanda
Di tengah padatnya jadwal pelatihan, wartawan diajak makan di rumah makan Mamanda, yakni rumah makan Melayu. Bangunan rumah makan ini merupakan cagar budaya, yakni bekas rumah Datok Bendahara. Tak jauh dari rumah makan Mamanda, terlihat Masjid Sultan di Kampong Glam, juga nampak istana sultan. Istilah ”Mamanda” berasal dari kata ”mama” yang berarti paman atau pakcik. Rumah makan Mamanda menyediakan makanan khas Melayu, nasi dengan bungkus daun pisang. Riau Pos berpikir, berapa harga daun pisang di Singapura ya? Mungkin karena perjalan daun pisang ini jauh, negeri seberang, maka harganya mahal. Kabarnya harga tumis kangkung bisa Rp200 ribu.
Dalam jamu makan makan itu, hadir Anderson Tanoto, yakni anak Sukanto Tanoto Chairman RGE (Royal Golden Eagle). Anderson menjawab beberapa pertanyaan wartawan yang hadir dalam jamu makan tersebut, salah satu pertanyaan tentang kebakaran hutan di Riau, Anderson menjawab bahwa bisnisnya sangat memerlukan hutan, mana mungkin hutan yang menjadi bahan dasar produksinya itu dibakar. ’’Perusahaan kami ingin hidup lama, tentunya harus memperhatikan kelestarian alam,’’ ujarnya.
Mengisi waktu luang di malam hari, tim wartawan pun melakukan perjalanan seperti mencoba naik MRT. MRT singkatan dari Mass Rapid Transit atau alat transportasi yang cepat, yakni kereta api cepat cepat yang bisa dalam waktu singkat bisa mengelilingi beberapa tempat di Singapura. Tim wartawan sempat juga mengunjungi Merlion, yakni patung singa yang jadi ikan wisata Singapura, tapi sayang saat wartawan sampai di sana, Merlion sedang dalam perbaikan, mulutnya tidak mengeluarkan air mancur.***
Laporan : JARIR AMRUN
