PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Rangakaian acara Gernas Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBI dan BBWI) Riau 2023 sudah memasuki tahapan puncak, yakni harvesting. Kegiatan tersebut pun berlangsung meriah pada 28 hingga 30 Juli 2023 di halaman Kantor Gubernur Riau.
Sesuai namanya, Harvesting Gernas BBI-BBWI menjadi momen panen raya bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di Riau. Pasalnya dalam kegiatan itu, disediakan pameran gratis bagi hampir 200 UMKM yang ada di Riau. Beberapa di antaranya ialah UMKM binaan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau. Mereka juga menangguk untung dalam helatan besar tersebut.
Bukan hanya meraih untung yang besar, proses panjang yang diikuti UMKM binaan BI pada kegiatan Gernas BBI-BBWI ini juga sukses mengantarkan mereka menjadi UMKM yang naik kelas.
Hal itu diakui oleh Raudhah Ziyan Suarni, pemilik UMKM Ummi, atau yang lebih dikenal dengan Kerupuk Lomang. Upgrading ia rasakan dari berbagai sisi. Mulai dari sisi pemasaran, digitalisasi yang ujungnya ialah pada kenaikan omzet dan produksi.
"Bank Indonesia membantu banget, gimana sih strategi pemasaran yang baik. Jadi kita itu diajarkan bagaimana memakai media sosial yang baik, pemasaran digital yang baik, bagaimana penulisan deskripsi produk yang baik. Dari situlah yang kita aplikasikan,diarahin juga," paparnya yang terpilih sebagai juara III UMKM Champion Gernas BBI ini.
Omzetnya dari berjualan aneka kerupuk khas Kampar itu pun melonjak semenjak mengikuti Kurasi Food BI Riau, yang masih menjadi rangkaian dari Gernas BBI.
"Alhamdulillah, setelah menjadi UMKM binaan BI Provinsi Riau, omzet naik hampir 40 persen. Dari awalnya Rp10 juta sampai Rp11 juta perbulan, sekarang bisa Rp15 juta," terangnya kepada Riau Pos.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau, Muhamad Nur mengatakan, pihaknya sengaja menggelar kurasi food, kriya dan fashion beberapa waktu lalu untuk meningkatkan value dari produk-produk UMKM yang dihasilkan oleh pelaku UMKM lokal di Riau. ''Kegiatan itu merupakan acara tahunan KPwBI Riau. Bertujuan untuk menambah menilai, value added produk UMKM, meningkatkan kualitas produk, menciptakan diversifikasi produk, serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang tren atau perkembangan pasar bagi UMKM, agar dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen yang lebih luas," paparnya.
Ia juga bangga melihat UMKM binaan BI yang terlibat dalam rangkaian Gernas BBI-BBWI tersebut bisa merasakan nikmatnya panen keuntungan. Selain UMKM Ummi, ada beberapa UMKM binaan BI lainnya yang juga ikut naik kelas pasca rangkaian Gernas BBI-BBWI ini.
Meski begitu, Harvest Gernas BBI-BBWI ini menurut M Nur bukanlah akhir dari segalanya. BI Provinsi Riau dikatakannya akan tetap melanjutkan edukasi dan pembinaan kepada UMKM di Riau agar bisa mengisi bangku-bangku kosong di kelas yang lebih tinggi lagi.
"Kita ingin menggugah semua pihak bahwa potensi UMKM di Riau sangat banyak. Kalau dikumpulin potensinya bukan hanya di Riau. Di luar negeri juga banyak. Jadi, kalau UMKM yang ini makin maju, bisa go ekspor, go internasional. Apalagi kalau ada yang sukses, yang lain kan enak. Bisa menjadi inspirasi bagi yang belum," ujarnya.
Menurutnya, jika diibaratkan dalam dunia balap, Harvesting Gernas BBI-BBWI ini merupakan special stage-nya. "Jadi harvesting ini kalau di dunia balap, isitilahnya itu special stage. Iven tahunan, yang harus kita jadikan pasar. Mereka (UMKM) buat karya, jualan terus, tapi nggak dikasih panggung. Nanti jenuh mereka. Jadi harus dikasih panggung. Jadi ini special stage mereka," paparnya.
Bagi 5 pemenang UMKM Champion, termasuk UMKM Ummi pihaknya berharap, nantinya mereka bisa menjadi mitra Bank Indonesia.
''UMKM Champion ini harus jadi bagi role model bagi yang lain. Mereka juga diharapkan bisa menjadi mitra BI dalam melakukan pembinaan kepada yang di bawah. Mereka bisa story telling nanti, ceritakan bagaiaman dulu nereka susahnya apa saja hambatan dan tantangannya," harap M Nur.
Ia juga ingin, UMKM binaan BI ke depannya bisa memiliki mental untuk menjadi besar.
"Mereka harus punya mental untuk menjadi besar. Kemauan yang keras dan komitmen yang tinggi," sambungnya lagi.
Hal senada pun diutarakan olehDeputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung dalam sambutan yang ia sampaikan secara virtual saat pembukaan Harvesting BBI-BBWI Riau. Juda menyebut, percepatan UMKM untuk naik kelas akan berdampak pada perputaran denyut ekonomi.
Menurutnya, di tengah ketidakpastian ekonomi global, tantangan yang hadapi adalah bagaimana bisa tetap menjaga agar ekonomi domestik konsisten tumbuh di atas 5 persen. Salah satu caranya dengan mendorong terhadap sumber-sumber pmbiayaan dan sumber-sumber yang mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.
“Ini lah yang kita harapkan dari sekor UMKM dan pariwisata, bagaimana kedua sektor ini mampu terus mendorong denyut perekonomian domestik,” tuturnya.
Juda menyebut, harvesting BBI dan BBWI Riau 2023, menjadi bagian penting dan tak terpisahkan untuk mendorong penguatan produk dalam negeri dan pariwisata, sekaligus mempercepat perputaran ekonomi lokal, memperbaiki dayame beli masyarakat serta kebangkitan rekonomi pascapandemi. Khususnya melalui UMKM.
Laporan: Siti Azura
Editor: Eka G Putra