Kurangi Impor, Jargas PGN Lebih Hemat Dibandingkan Elpiji

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 31 Januari 2020 - 11:03 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) terus melakukan pengembangan energi dalam mengurangi impor. Saat ini, pemerintah berencana membangun jaringan gas (jargas) untuk keperluan rumah tangga.

Dari jargas tersebut pemerintah dapat menghemat impor elpiji sekitar 60.558 ton per tahun. Potensi penghematan pun juga dapat dirasakan oleh elpiji 3 kilogram hingga sebesar Rp33,25 miliar. Hal ini ditegaskan Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM, Alimuddin Baso.


Untuk itu, selama sepuluh tahun hingga akhir 2019 telah terealisasi pembangunan jargas nasional untuk 537.930 sambungan rumah (SR). "Porsi jargas 74,4 persen dari APBN, 24,72 persen oleh PGN, dan 0,87 persen oleh Pertamina," ujarnya di Wisma Bisnis Indonesia Jakarta, Kamis (30/1).

Meskipun demikian, kata dia, angka tersebut belum mencukupi. Sehingga dalam kirim waktu lima tahun pemerintah menargetkan pembangunan 4 juta SR. Untuk tahun 2020, pemerintah menargetkan membangun 316.070 SR, tahun 2021 sebanyak 733.930 SR, 839.555 SR pada tahun 2022 dan tahun 2023 serta 2024 masing-masing 800.000 SR.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan gas di dalam negeri baik untuk industri maupun rumah tangga. Pengembangan jaringan gas yang dilakukan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk selain dapat meminimalisir subsidi yang harus dialokasikan negara, pemanfaatan gas alam juga lebih bersih dan sangat efektif menekan polusi.(jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook