Perdagangan Bursa Efek Indonesia Ditutup, 2022 Tahun IPO Terbanyak

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 30 Desember 2022 - 17:27 WIB

Perdagangan Bursa Efek Indonesia Ditutup, 2022 Tahun IPO Terbanyak
Tangkapan layar, Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 yang dipantau secara daring, Jumat (30/12/202). (YOUTUBE INDONESIA STOCK EXCHANGE)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan kapitalisasi pasar yang positif sepanjang tahun 2022. Per Desember, pihaknya mencatat IHSG bergerak di zona positif diikuti dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai USD 600 miliar.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 yang dipantau secara daring, Jumat (30/12/2022). Terkait hasil tersebut, Iman bersyukur lantaran Indonesia bisa melewati tahun 2022 dengan sangat baik meskipun dihadapkan dengan skenario yang sangat kompleks dan penuh tantangan.


“Sepanjang tahun ini IHSG berhasil bergerak di zona positif dengan diikuti pertumbuhan nilai kapitalisisasi pasar yang meningkat lebih dari 15 persen atau setara dengan USD 600 miliar,” kata Iman Rachman.

Ia menjelaskan, nilai tersebut diperoleh berkat keyakinan investasi yang masih terjaga. Hal ini tecermin dari aktivitas perdagangan sepanjang tahun 2022. Khususnya transaksi dagang yang bertumbuh sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Iman, transaksi terus tumbuh berkat kebijakan tepat yang diambil pemerintah Indonesia, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meredam dampak ketidakstabilan global. BEI mencatat, pertumbuhan yang dialami bursa efek Indonesia dinilai lebih baik daripada bursa ASEAN dan beberapa bursa global.

Pertumbuhan itu terlihat dari sisi nilai kompetisi pasar, rerata nilai transaksi harian, serta pencatatan saham. Bahkan lebih jauh, optimisme juga terlihat dari maraknya sejumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) tahun ini.

“Terima kasih kepada OJK dan stakeholder pasar modal yang telah membantu bursa sebanyak 59 perusahaan untuk tercatat sepanjang tahun 2022 atau merupakan jumlah IPO tertinggi sejak swastanisasi BEI sejak tahun 1992. Dan merupakan pertumbuhan tertinggi di kawasan ASEAN selama 5 tahun terakhir,” jelasnya.

Lebih lanjut, Iman memaparkan pasar modal indonesia saat ini telah dihadiri oleh 10,3 juta investor yang terus berinvestasi. Salah satu hal yang menjadi perhatian dan membanggakan adalah sebanyak 81,2 persen diantaranya adalah investor retail yang masih menjadi motor utama penggerak perdagangan di bursa efek indonesia sepanjang tahun 2022.

Tak hanya itu, pertumbuhan positif juga diikuti dengan kembalinya keyakinan investor dan institusi domestik untuk menanamkan investasinya yang tercermin dari kontribusi perdagangan harian yang telah kembali di atas 24 persen sejak tahun 2020.

“Meningkatnya partisipasi investor di pasar modal indonesia tentu menjadi perhatian kami untuk terus meningkatkan aktivitas edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat,” lanjutnya.

Terkait edukasi dan sosialisasi, BEI mencatat sedikitnya telah berlangsung 11 ribu kegiatan edukasi dengan jumlah peserta sekitar 1,8 juta orang. Pihaknya berkomitmen bahwa kegiatan tersebut akan terus digalakan bekerjasama dengan stakeholder.

Terakhir, BEI mengucapkan terima kasih kepada seluruh investor pasar modal Indonesia yang telah berkontribusi dalam penggalangan dana melalui transaksi bursa pada tanggal 9 Agustus dan 29 Desember 2022. BEI mencatat dana CSR yang telah terkumpul lebih dari Rp 20 miliar yang akan didonasikan pada bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan, sosial dan ekonomi.

“Semua pencapaian ini diperoleh berkat kerja keras dan kontribusi seluruh stakeholder di sektor keuangan Indonesia. Kami meyakini sinergi ini akan menjadi fondasi utama dalam menghadapi berbagai skenario tantangan yang tidak mudah,” tandasnya.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook