PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau optimistis target investasi yang ditetapkan Pemerintah Pusat untuk Riau tahun 2022 sebesar Rp63 triliun bisa tercapai. Hal ini melihat realisasi investasi di awal tahun sudah mencapai 50 persen.
Investasi tersebut berasal dari Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) Group yang mengucurkan dana sebesar Rp33,4 triliun untuk pembangunan pabrik kertas kemasan (paperboard) di Pangkalankerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, Pemprov Riau terus mendorong masuknya investasi, baik yang berpotensi sumber daya alam, infrastruktur maupun pertanian.
Pada tahun 2021 lalu, realisasi investasi Riau mampu melebihi target sebesar Rp53,08 triliun dari target Rp49,1 triliun. Capaian ini menjadikan Riau sebagai peringkat pertama di Sumatera dan peringkat kelima secara nasional setelah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Banten. Setelah Riau barulah kemudian disusul Jawa Tengah.
"Pemerintah Pusat telah meningkatkan target investasi Riau tahun 2022 sebesar Rp63 triliun atau naik sekitar 24 persen dari tahun 2021 lalu," ujar Gubri saat mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian RI Airlangga Hartarto meninjau realisasi investasi produk kemasan (paperboard) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), APRIL Group di Kabupaten Pelalawan, Selasa (29/3/2022).
Syamsuar optimistis pihaknya dapat memenuhi target tersebut. Terlebih saat melihat papan investasi dari APRIL Group. Sebab sebagian besar investasi yang tinggi ini merupakan sumbangsih dari APRIL Group.
“Untuk itu kami atas nama Pemprov Riau mengucapkan terima kasih kepada APRIL Group yang selama ini sudah berkontribusi besar terhadap capaian realisasi investasi di Provinsi Riau. Dan in sya Allah target kami, tadi Pak Menko juga sudah menyampaikan, 50 persennya adalah sumbangsih dari APRIL Group. Jadi target kami kan Rp63 triliun, ini sudah Rp33 triliun jadi tinggal nambah Rp30 triliun saja, in sya Allah target bisa kami capai," ujar Gubri optimistis.
Bahkan Gubri menjelaskan realisasi investasi ini juga berhasil menurunkan angka pengangguran di Provinsi Riau. Tingkat pengangguran yang sebelumnya 6 persen pada 2020 turun menjadi 4 persen lebih atau telah menyerap sebanyak 61.338 orang tenaga kerja di tahun 2021.
Mantan Bupati Siak ini menambahkan, pemerintah juga siap mendukung agar proyek besar ini dapat terwujud di tahun 2023 sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan memberikan multiplier effect yang cukup banyak.
"Kami mengharapkan semoga dengan berhasilnya menciptakan investasi di Riau, semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Riau, di mana dalam sejarah 5 tahun ini, belum pernah pertumbuhan ekonomi mencapai 3 persen lebih. Tapi alhamdulillah di tahun 2021 pertumbuhan ekonomi kita mencapai 3,31 persen. Ini semua tentunya berkat dukungan dan kerja sama kita semua. Sehingga target investasi bisa dicapai dan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai dan angka pengangguran terbuka bisa menurun," harapnya.
"Dan mudah-mudahan juga kita juga bisa menurunkan angka kemiskinan di Riau," katanya.
Seperti diketahui, di bulan November 2020 APRIL meluncurkan komitmen APRIL 2030 yang bertujuan memberikan dampak positif kepada iklim, alam, dan masyarakat sembari tetap tumbuh menjadi perusahaan yang senantiasa memperhatikan aspek keberlanjutan dalam satu dekade ke depan.
Investasi ini hadir seiring dengan makin gencarnya upaya global untuk mengurangi penggunaan plastik, polyester dan material berbahan dasar fosil.
Laporan : Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor : Edwar Yaman