CIANJUR (RIAUPOS.CO) - SKK Migas Perwakilan Sumbagut menghadiri undangan sebagai pembicara pada acara Workshop Wartawan Lingkungan PWI Riau yang dilaksanakan di Cianjur pada Kamis (28/9/2023). Kegiatan ini dihadiri puluhan wartawan dari berbagai media di Provinsi Riau. Kegiatan ini mengangkat tema Memahami dan Menyajikan Karya Jurnalistik Bertema Isu-Isu Lingkungan Terkini. Secara spesifik SKK Migas Perwakilan Sumbagut menyajikan materi dengan tema Kontribusi CSR/PPM Bidang Lingkungan Industri Hulu Migas.
Pada pemaparannya, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Sumbagut Yanin Kholison menyampaikan, industri hulu migas memiliki 5 pilar PPM. Yaitu Program Sosial Ekonomi, Program Pendidikan, Program Infrastruktur, Program Kesehatan dan Program Lingkungan. Dalam hal pelaksanaan Program Lingkungan, industri hulu migas mendukung penuh program low carbon initiative.
“Sesuai dengan konsep Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0 bahwa SKK Migas memiliki 6 renstra, salah satu pilar strategisnya adalah low carbon initiative. IOG 4.0 mendorong Program Decommisioning dan Penurunan Emisi Karbon. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, SKK Migas menggalakkan kegiatan penghijauan yang dilakukan di sekitar wilayah operasi," ujar Yanin Kholison.
Selaras dengan itu, SKK Migas memiliki program penanaman pohon. Pada tahun 2023 SKK Migas Perwakilan Sumbagut memiliki target penanaman pohon melalui program PPM sebanyak 71.681 pohon. Per September sudah terealisasi sebanyak 55.433 atau 77,3%. Di samping itu, SKK Migas Perwakilan Sumbagut juga memiliki target penanaman pohon melalui program Rehabilitasi DAS di tahun 2023 sebanyak 174.900 pohon. Per September sudah terealisasi sebanyak 138.100 atau 79%.
Selain itu, program terbaru diluncurkan oleh SKK Migas adalah 1-2 tress. Di mana setiap pekerja diminta untuk ikut menanam 2 pohon.
“Kegiatan-kegiatan ini merupakan wujud konkret yang dilakukan Sumbagut menyukseskan program kerja SKK Migas yaitu memastikan lingkungan yang berkelanjutan dan lestari Renstra IOG 4.0 memiliki program low carbon initiative (LCI),” lanjutnya.
Program-program tersebut didukung penuh juga oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Wilayah Riau. Di beberapa KKKS, dalam mewujudkan program lingkungan tidak terbatas pada penanaman pohon saja tapi juga berkaitan dengan pilar program lainnya. Seperti di KKKS PT Pertamina Hulu Rokan WK Rokan yang melaksanakan program konservasi gajah. Program ini menggandeng mitra pelaksanan Rimba Satwa Foundation (RSF) dan Universitas Muhammadiyah Riau. Dampak program ini setidaknya dapat menyerap Karbon 1,28 ton pertahun. Selain itu restorasi gambut dan program kampung iklim juga menjadi pilar program lingkungan PT PHR.
Di KKKS PT Bumi Siak Pusako yang berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Dayun Kabupaten Siak ada program penataan dan pengembangan kawasan hijau dan olahraga, ini menjadi salah satu program unggulan. Program ini selain pilar ekonomi dalam pelaksanaan PPM, juga menjadi program penataan lingkungan.
“Di mana pemanfaatan lahan menjadi kawasan yang disebut dengan Embung Terpadu Dayun,” ujar Yanin Kholison.
Kawasan tersebut saat ini mendapat atensi khusus dari Kemenparekraf. Di KKKS PT SPR Langgak ada pemanfaatan lidi sawit menjadi olahan yang ekonomis berupa kerajinan tangan dan pupuk organik. SPR Langgak bekerjasama dengan Langgak Craft dalam pengelolaan lidi sawit tersebut.
“Demikian halnya, di KKKS EMP group pengelolaan hutan mangrove untuk mengantisipasi abrasi air laut. Di Pertamina Zona 1 pemanfaatan lingkungan sebagai kebun produktif, sekolah adiwiyata dan pengelolaan pupuk organik”, ungkapnya.
SKK Migas Perwakilan Sumbagut berharap support dari awak media dalam hal penyampaian informasi kontribusi positif industri hulu migas dalam pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat bidang lingkungan, serta memberikan kesempatan kepada masyarakat dan awak media untuk bisa visit ke pengelolaan lingkungan yang sudah dijalankan oleh beberapa KKKS tersebut.
Laporan: Henny Elyati
Editor: Edwar Yaman