PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappeti) mengadakan sosialisasi tentang kontrak perdagangan berjangka Komoditi di kantor PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Pekanbaru, Jalan Jenderal Sudirman, pekan lalu.
Kepala Biro Pengawas Pasar Berjangka dan Fisik (Bappeti) Pantas Lumban Batu mengatakan, pertumbuhan industri perdagangan berjangka di Indonesia kuartal pertama 2018 mencapai 17,45 persen. Dengan volume transaksi mencapai 2,1 juta lot.
“Pertumbuhan kontrak transaksi multilateral kuartal pertama 2018 mencapai 39,49 persen, sedangkan untuk transaksi bilateral juga tumbuh 13,15 persen, “ jelas Pantas Lumban Batu.
Pantas Lumban Batu menambahkan, industri perdagangan berjangka pada kuartal pertama 2018 tumbuh, mudah-mudahan kuartal kedua semakin besar. Upaya pemerintah supaya industri ini lebih maju adalah, pertama untuk mengembangkan kontrak-kontrak yang diperdagangkan. Kedua menutup perusahaan-perusahaan ilegal. Karena transaksi di perusahaan ilegal itu sangat merugikan masyarakat.
“Pemerintah berupaya menutup situs-situs perusahaan ilegal, dan sudah terlihat pada kuartal pertama 2018 ini, “ tegas Pantas Lumban Batu.
Pantas Lumban Batu menambahkan, dalam peraturan Kepala Bappeti mengenai kewajiban perusahaan palang untuk melakukan transaksi multilateral sebesar 5 persen, dan untuk PT RFB ini sampai 22 Mei kemarin kewajiban transaksi multilateral sudah mencapai 34 persen.
“Cukup besar peningkatan transaksi multilateralnya,“ tegasnya.
Pantas menambahkan, untuk target pertumbuhan industri perdagangan berjangka Komoditi pada 2018 sekitar 10 persen dari 2017.” Saat ini kuartal 2018 sudah mencapai 17 persen, mudah-mudahan kuartal kedua meningkat pertumbuhannya,“ tegasnya.
CBO PT RFB Teddy Prasetya menambahkan berterima kasih banyak sosialisasi yang dilakukan pada wakil pialang PT RFB. Sehingga apa yang sudah ditargetkan pada 2018 untuk transaksi mencapai satu juta lot. “Kami optimis ini tercapai. Untuk itu, kami sudah melakukan kerja sama dengan beberapa universitas di Riau dan sedang melakukan penjajakan kerja sama,” jelas.(kom)