KETENAGAKERJAAN

Dicari: 100 Ribu Pekerja Tangani Kemiskinan

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 26 Agustus 2021 - 03:07 WIB

Dicari: 100 Ribu Pekerja Tangani Kemiskinan
Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah. (DOK JPNN)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyiapkan sejumlah langkah untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem dan memperluas kesempatan kerja. Salah satunya melalui program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) pemula dengan target 100 ribu orang dan TKM lanjutan untuk 1.800 orang.

Selain itu, Ida pun mengungkap akan ada program Desmigratif (Desa Migran Produktif) dalam membangun usaha mandiri produktif. Ia menyebut program Desmigratif melibatkan peran aktif pemerintah desa dengan target 150 desa.


Langkah tersebut ditempuh dengan upaya mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, serta mendorong peningkatan pendapatan.

"Sehingga Desmigratif tidak hanya membantu masyarakat desa yang ingin bekerja ke luar negeri, namun juga dapat memperoleh pelayanan informasi usaha produktif melalui peran pemerintah desa," ucap Ida dalam keterangan resmi, Rabu (25/8/2021).

Menurut dia, saat ini tingkat kemiskinan cenderung naik di daerah pedesaan, sedangkan tingkat pengangguran lebih tinggi di perkotaan. Hal ini mengindikasikan rendahnya pendapatan pekerja di pedesaan yang belum mampu memenuhi kebutuhan.

"Ini mengindikasikan penduduk di pedesaan itu bekerja pada sektor pertanian informal," imbuh Ida.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan kalau tingkat pengangguran dan kemiskinan di perkotaan tahun ini menurut kelompok umur didominasi usia 15 tahun-19 tahun, yakni 23,75 persen. Sedangkan tingkat pengangguran perkotaan menurut tingkat pendidikan ada pada jenjang SMK sebesar 10,3 persen.

Pada 2021 ini, Ida menyatakan pihaknya juga membuka akses peningkatan pendapatan masyarakat melalui peningkatan skill, layanan pasar kerja, dan jaring pengaman sosial ketenagakerjaan melalui pelatihan vokasi dengan target 119.729 orang.

"Selain itu kami juga membuka akses pelayanan pasar kerja dengan target 2,2 juta orang," ujarnya.

Sumber: JPNN/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook