TERKAIT WACANA IMPOR

Gas Alam Cair Singapura Lebih Murah, Benarkah?

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 25 Agustus 2017 - 17:26 WIB

Gas Alam Cair Singapura Lebih Murah, Benarkah?
Ilustrasi. (JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pemerintah mewacanakan impor gas dari Singapura dengan faktor harga murah. Hal itu patut dipertanyakan karena tetangga itu notabene hampir tidak memiliki sumber daya.

Oleh sebab itu, komisi VII DPR akan memanggil Kementerian ESDM mempertanyakan wacana tersebut.

Baca Juga :Ketua DPRD Siak Berikan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir

"Kami tanyakan langsung dengan Kementerian ESDM kenapa impor dari Singapura," kata Anggota Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih kepada JawaPos.com, Jumat (25/82/2017).

Dia mengatakan, Singapura memang memiliki terminal gas alam cair (Liquefied Natural Gas). Namun, perlu ditanyakan juga apakah benar paling murah. Pasalnya, jika masih dalam bentuk LNG, perlu proses lagi untuk menjadikannya gas siap pakai.

Maka, biaya tambahan tentu cukup besar untuk mengubahnya menjadi gas siap pakai tersebut.

"Jangan-jangan memang dalam bentuk LNG murah, tapi begitu diregasifikasi jadi mahal karena perlu transport dan lain-lain. Ini yang nanti kami pertanyakan," ucapnya.

Sejatinya, kata dia lagi, Indonesia memiliki sumber gas yang cukup banyak. Namun, memang kelemahannya adalah kurang infrastruktur untuk mengolah sumber daya alam tersebut.

"Gas kita banyak tapi infrastrukturnya kurang," sebutnya.

Terlebih, sambungnya, struktur gas berbeda dengan minyak dan batubara. Begitu keluar, gas tidak bisa dihentikan atau disimpan. Gas harus langsung disalurkan ke produsen.

"Beda dengan minyak yang bisa kita timbun di tangki-tangki BBM. Kalau gas sih nggak bisa, harus ada salurannya langsung. Makanya kita harus bangun infrastruktur," terangnya.

Infratruktur itu sendiri sejauh ini memang tengah diupayakan pemerintah dengan menunjuk Pertamina dan PGN sebagai motornya. Namun belum bisa digunakan. Karena itu, menurutnya pemerintah harus segera mengoptimalkan infrastruktur ketimbang harus mengimpor gas.

"Satu-satunya jalan agar gas murah adalah membangun infrastrukturnya," tuntasnya. (dna)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook