"Prioritas saya di BI dalam jangka pendek adalah memperkuat langkah-langkah segera stabilkan nilai tukar. Itu prioritas kami dalam jangka pendek," katanya.
Menurutnya, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh tekanan eksternal. Sebab, sejumlah indikator dalam negeri masih cukup baik.
"Kondisi kami itu cukup baik inflasi 3,5 persen saat ini. Pada akhir tahun kami kirakan 3,6 persen, core inflation lebih rendah 3,2 persen. Jadi, tetap terjaga stabilitas harga," jelasnya.
Di samping itu, dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 ada di angka 5,2 persen. Nilai itu tentu lebih tinggi dibanding capaian pada tahun 2017 yang hanya 5,07 persen.
"Memang kami ingin lebih tinggi tapi ada beberapa aspek yang memang tidak mendorong itu. Tapi kita bandingkan dengan negara lain 5,2 persen (sudah) cukup baik," tandasnya. (ce1/hap)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama