Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah Sejak Dini, Guru Diberi TOT

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 23 Juni 2023 - 11:49 WIB

Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah Sejak Dini, Guru Diberi TOT
Komite Nasional Keuangan Syariah (KDEKS) Riau bersama dengan Komite Daerah Keuangan Syariah (KDEKS) Riau, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) melaksanakan kegiatan Literasi Buku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Training of Trainers (ToT) Guru Pelopor Ekonomi Syariah Provinsi Riau di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri Syariah pada tanggal 21-22 Juni 2023. (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Demi memaksimalkan penyebaran informasi ekonomi dan keuangan syariah kepada masyarakat Propinsi Riau, Komite Nasional Keuangan Syariah (KDEKS) Riau bersama dengan Komite Daerah Keuangan Syariah (KDEKS) Riau, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) melaksanakan kegiatan Literasi Buku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Training of Trainers (ToT) Guru Pelopor Ekonomi Syariah Provinsi Riau.

Dengan peningkatan kapasitas dan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah, diharapkan dapat meningkatkan indeks literasi ekonomi syariah di Provinsi Riau. Wakil Ketua KDEKS Riau Abdul Rasyid Suharto menekankan pentingnya mengenalkan edukasi keuangan syariah sejak dini. Hal ini penting untuk memperluas gaung ekonomi syariah yang selama ini terbatas dalam lingkup akademis. Tentunya pekerjaan ini memerlukan dukungan dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan yang meliputi pemerintah, swasta, hingga partisipasi masyarakat umum.


“Ini harus dimulai dari bawah, sedini mungkin. Sehingga edukasi ekonomi dan syariah ini tak hanya dikalangan akademisi dan perguruan tinggi saja. Namun harus masuk hingga kerumah - rumah masyarakat islam melalui pendidikan,” terangnya dalam kegiatan yang berlangsung  pada tanggal 21-22 Juni 2023 di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri Syariah ini.

Sementara itu, Direktur Insfrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat turut mengapresiasi komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah di daerah. Hal ini dibuktikan dengan langkah Pemprov Riau menunjuk 4 sekolah untuk mengikuti ToT Guru Pelopor Ekonomi Syariah. Lebih lanjut, Hidayat menjelaskan pelaksanaan ToT merupakan upaya peningkatan literasi ekonomi syariah melalui jalur pendidikan. Mengutip hasil survei Bank Indonesia, indeks literasi ekonomi syariah di Indonesia baru mencapai 23,3 persen pada tahun 2022. “Sebagaimana arahan Bapak Wakil Presiden RI, target kita adalah mencapai indeks literasi 50 persen pada tahun 2025,” jelasnya. Peran sekolah menengah juga krusial untuk mengenalkan ekonomi syariah ke masyarakat. “Sehingga, ketertarikan mereka terhadap program studi ekonomi syariah akan meningkat,” tegasnya.

Sedangkan Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau, M  Job Kurniawan menghimbau kepada Sekolah Menengah supaya mengintegrasikan materi ekonomi syariah pada kurikulum belajar siswa. Hal yang serupa telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan yang mengintegrasikan pelajaran terkait narkoba di 3 mata pelajaran terkait, yakni Pancasila, Keagamaan, dan Pendidikan Jasmani. “Kita harus saling bantu dan saling menguatkan. Mudah-mudahan kebersamaan ini terus berlanjut sampai ekonomi syariah ini menjadi besar,” tutup Asisten II.

Adapun peserta ToT merupakan perwakilan 4 sekolah yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Provinsi Riau, yakni SMAN 4 Pekanbaru, SMAN 10 Pekanbaru, SMKN 1 Pekanbaru, dan SMKN 6 Pekanbaru. Selama 2 hari, peserta ToT mengikuti 3 modul pembelajaran dan 1 sesi bimbingan teknis yang disampaikan oleh KNEKS, OJK, BI, BRKS, Badan Wakaf Indonesia (BWI), Badan Zakat Nasional (BAZNAS), dan narasumber lainnya. Di kesempatan yang sama, KDEKS Riau meluncurkan buku literasi ekonomi syariah untuk generasi muda yakni “Fiki dan Lala The Series”. Buku ini dapat diakses oleh masyarakat umum melalui pranala. (azr)


 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook