PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mendukung pertumbuhan UMKM di seluruh daerah Indoensia, dan juga ikut mempromosikan produk-produk UMKM tersebut.
Termasuk juga produk jamu serbuk tradisional Ragil Ayu. Ragil Ayu salah satu usaha yang mewakili UMKM Sabak Auh, Kabupaten Siak Sri Indrapura, dan ikut dalam Workshop Kata Krearif Kota Pekanbaru, Ahad (21/8) di Gedung Perpustakaan Dareah Soeman HS.
Untuk diketahui juga, Ragil Ayu adalah satu dari 60 pelaku ekonomi kreatif yang hadir promosi dalam kegiatan ini.
Pesan motivasi yang disampaikan Sandiaga Uno terhadap seluruh UMKM ialah, supaya pelaku usaha tetap terus maju dan dapat menjaga kualitas produknya.
"Terus maju jangan pernah putus asa, yang paling penting ialah jaga kualitas produknya, " saran Sandiaga.
Hal ini tentu menjadi penyemangat pengusaha Ragil Ayu, Abidah, yang beruntung dapat bertemu langsung dengan mas Menteri (panggilan Sandiaga Uno sejak masuk kabinet Jokowi).
"Sangat bangga saat Mas Menteri (Sandiaga Uno) memotivasi kami untuk terus maju, " kata Abidah.
Tampil di workshop ini disampaikannya, tidak lepas dari dukungan banyak pihak dilingkungan pemerintah Desa Sabak Auh.
Dia juga mengatakan selama ini Ragil Ayu sudah melakukan promosi, tidak hanya di kabupaten/kota se Riau, bahkan sampai promosi ke Jakarta.
''Kami kenal Buk Vivi Pemdes yang selalu langganan jamu Ragil Ayu , jadi jamu serbuk Ragil ayu mewakili UMKM Sabak auh, dan tak luput dari usaha pak Kades juga yang selalu ngenalkan jamu serbuk Ragil Ayu ke berbagai kesempatan, sampai di bawa ke Jakarta, " ungkap Abidah menyampaikan rasa terima kasihnya.
Dalam kesempatan ini, Abidah menyampaikan bahwa produksi Ragil Ayu dilakukan di Bandar Sungai, Kelurahan Bandar Sungai, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak Sri Indrapura.
Sandiaga membocorkan strategi dalam pengembangan usaha bagi para pelaku ekonomi kreatif. Yakni Inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. "Dengan konsep tiga G. G pertama adalah Gercep (gerak cepat). Geber (gerak bersama), Gaspol (garap semua potensi online)," ujar Sandiaga.
Selain itu juga, Sandiaga memberikan rumusan untuk menghadapi inflasi dan kenaikan harga bahan pokok. Yaitu melakukan antisipasi dengan tiga hal. Pertama, be a cost leader. Pelaku usaha harus mampu mengelola dan menghitung biaya bahan baku produksi. Kedua, buka jejaring silaturahim atau be a networking leader.
"Agar mendapat alternatif bahan-bahan pokok, biaya produksi yang lebih terjangkau, " katanya.
Ketiga, be a financial leader. Kita harus kuat. Keuangan kita harus kuat. Caranya bagaimana? Bergandengan tangan," beber Sandiaga.
Sandiaga juga menekankan pola pemasaran dengan digitalisasi. Menurut Sandiaga, melalui digitalisasi akan membuka peluang transaksi jual beli produk UMKM dengan lebih luas.
Selain itu, pemerintah juga memiliki program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. "Di sini produk-produk bapak ibu akan dimasukan e catalogue. Rp500 triliun rupiah dianggarkan untuk membeli produk-produk UMKM," terang Sandiaga.
Laporan: Agustiar (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman