“Kami ingin memperkenalkan teknologi mobil listrik Mitsubishi. Bahwa dengan perpaduan motor listrik, kendaraan dapat jauh lebih efisien tanpa mengurangi performa,” ujar Product Strategy Division & GM EV Solution Mitsubishi Motors Corporation Takashi Hiromatsu.
Menanggapi antusiasme pelaku industri otomotif, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) tentang mobil listrik akan diluncurkan tahun ini. “Masih ada kendalanya, khususnya, urusan pajak. Ada yang berlaku tahun ini, ada yang dua tahun lagi. Tetapi akan jalan,” ujarnya.
Menurut JK, pemerintah perlu memformulasikan dengan tepat ketentuan pajak agar mendukung konsumen dan industri. Aturan pajak juga seharusnya memperhitungkan dampaknya terhadap penerimaan negara maupun masyarakat. “Karena itu perlu ada harmonisasi kebijakan antarkementerian dan lembaga terkait kendaraan bermotor listrik tersebut. Masih menunggu, tapi tahun ini,” beber JK.
Sepanjang pelaksanaan GIIAS sejak 2016, pameran otomotif ini disebut sudah menjadi tuan rumah bagi peluncuran 100 produk baru, enam di antaranya adalah world premiere alias debut dunia. Selain itu, 40 mobil konsep juga tercatat sudah melantai sepanjang pagelaran GIIAS. “Industri otomotif nasional saat ini telah berkembang dengan baik dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian nasional,” ujar Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Jongkie Sugiarto.
Pada tahun ini GIIAS diikuti setidaknya 20 merek mobil penumpang, 10 merek kendaraan komersial dan karoseri, 11 merek sepeda motor, dan lebih dari 300 merek pendukung industri otomotif. Bicara soal target, Gaikindo berharap hadirnya pameran mampu merangsang penjualan di tengah melemahnya pasar mobil nasional sebesar kurang lebih 14 persen di semester I 2019. “Namun berkaca dari GIIAS yang sudah-sudah tiap tahun selalu ada kenaikan,” ujarnya.(agf/jpg)