PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Menanggapi keputusan DPP MASATA tersebut, Ketua DPD MASATA Provinsi Riau Ahmad Fadli menegaskan, kepengurusan MASATA di level provinsi dan kabupaten/kota se-Riau siap sebagai tuan rumah. Apalagi, DPD MASATA Provinsi Riau sudah mengantongi dukungan Pemerintah Provinsi Riau, terutama Gubernur Riau.
Selain selaras dengan upaya membangkitkan kembali kegiatan pariwisata Riau yang mengalami kontraksi karena dampak pandemi Covid-19, even tahunan itu merupakan momentum mempromosikan kebudayaan Riau kepada delegasi peserta dan kesempatan pelaku ekonomi kreatif mengenalkan ragam jenis produk kerajinan.
Fadli mengatakan, hikmah pandemi Covid-19 adalah para pihak yang terlibat dalam keseluruhan kegiatan pariwisata di Riau semakin menyadari betapa pentingnya keterpaduan antarsektor, antar-aktor, dan antardaerah di Riau, serta keterpaduan antara pusat dan daerah dalam wujud sinergitas dan kolaborasi.
"Kepariwisataan akan berubah pasca-pandemi Covid-19. Sebagai perkumpulan yang menunjang pembangunan pariwisata Riau di tengah perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global karena pandemi Covid-19 penyebab utamanya, kepengurusan MASATA se-Riau solid untuk berpartisipasi dalam membantu Pemerintah Provinsi Riau menggeliatkan kembali kegiatan pariwisata, termasuk ekonomi kreatifnya tumbuh dan berkembang kembali. DPD MASATA Provinsi Riau ingin menyambung kepentingan kementerian/lembaga bidang pariwisata di pusat dengan pemerintah daerah di Riau," ujarnya.
Dia melanjutkan, keadaan alam, flora, dan fauna serta peninggalan purbakala dan sejarah, seni, dan budaya di Riau merupakan sumberdaya dan modal pembangunan kepariwisataan. Riau memiliki keanekaragaman daya tarik wisata karena keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia sebagai tujuan kunjungan wisatawan.
"Kami meyakini, pasca-pandemi Covid-19 kepariwisataan Riau akan menjadi sektor utama penggerak meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, dan mengatasi pengangguran di Riau,” tambahnya.
Karena itu, DPD MASATA Provinsi Riau ingin berkontribusi agar pariwisata Riau menyumbang devisa yang besar, memajukan pariwisata Riau yang berbasis masyarakat di daerah tujuan wisata tingkat provinsi, kabupaten, dan kota se-Riau, serta membangun desa, kawasan, dan destinasi wisata di Riau.
"Negeri Lancang Kuning ini memiliki atraksi yang menarik, aksesibilitas yang mudah, dan amenitas yang berkualitas," tambah Fadli.
Sementara itu, Ketua DPC MASATA Kota Pekanbaru Abdul Khair mengharapkan, penetapan Provinsi Riau turut menggairahkan kembali kegiatan pariwisata di seluruh wilayah Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru, melalui sinergitas dan kolaborasi antar-asosiasi/organisasi/perkumpulan pariwisata dan pemangku kepentingan lainnya.
"Di masa pandemi Covid-19, stakeholders kegiatan pariwisata harus saling mendukung agar industri pariwisata Riau semakin tangguh melewati tantangan. Kami meyakini, bermacam ragam usaha pariwisata yang saling terkait akan membentuk kembali industri pariwisata Riau. Sebagai bagian integral pembangunan Indonesia, kepariwisataan Riau akan mendorong pemerataan kesempatan berusaha,” tutupnya.(rls)
Laporan: Arif Oktafian/Eka G Putra