PANGKALANKURAS (RIAUPOS.CO) -- Saat ini, pengembangan bibit kelapa sawit di Desa Beringin Indah, Kecamatan Pangkalankuras berjalan sukses dan lancar. Namun demikian, kepedulian dan peran serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Pelalawan melalui dinas terkait masih sangat diharapkan para petani setempat.
"Ya, saat ini pengembangan sawit di desa kami yakni Desa Beringin Indah bagus dan berjalan Lancar. Namun demikian, kami masih sangat mengharapkan bantuan dari Dinas Perkebunan dan peternakan (Disbunak) yang selama 20 tahun lebih ini belum pernah ada memberikan bantuan kepada kami masyarakat petani sawit di sini. Padahal, sudah beberapa kali kami mengajukan bantuan kecambah biji kelapa sawit maupun bibit sawit unggul, tapi hingga saat ini masih belum terealisasi," terang petani kelapa sawit Erik Susanto (39) kepada Riau Pos, Senin (15/4) via selulernya.
Dijelaskannya, sejak 1999 hingga saat ini, pihaknya terpaksa melakukan pembelian kecambah dan bibit unggul bersertifikat dari pihak PT Adei, PT Serikat Putra dan PT Agri Plasma Lestari (APL) dengan harga yang cukup mahal.
"Untuk harga bibit kelapa sawit berusia 10 bulan per batang atau per pokok seharga Rp75 ribu. Sementara itu, para petani sawit di desa ini lahan kebunnya cukup besar. Dan jika, Dinas Perkebunan dapat memberikan bantuan bibit sawit, maka petani sawit pasti merasa terbantu. Apalagi harga TBS sawit saat ini sering anjlok," paparnya.
Selain kendala bantuan bibit, sambung pria yang disapa Riki ini, masih minim sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan Disbunak terkait cara bercocok tanam sawit yang baik. Seperti pemupukan yang tidak tepat sasaran. Pasalnya saat ini mereka tidak memiliki tenaga ahli.
Selama ini hanya dari pihak perusahaan yang membantu melakukan sosialisasi dan penyuluhan. Apalagi, selama ini petani sawit tidak mendapat bantuan pupuk sawit, sehingga harus dibeli dengan biaya pribadi.
"Petani kelapa sawit di desa ini cukup banyak, jadi kami juga mengharapkan ada tenaga ahli dari Disbunak Pelalawan. Kami berharap agar Disbunak dapat mendengarkan keluhan para petani sawit di sisni," ujar Riki lagi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Disbunak Pelalawan H Mazrun Mansyur SH mengatakan, Disbunak akan segera menyalurkan bibit kelapa sawit siap tanam bersubsidi kepada masyarakat di Negeri Seiya Sekata ini. Sedangkan penyaluran ribuan bibit kelapa sawit unggul berusia 10 bulan ini, akan disalurkan pada akhir tahun 2020.
"Sebenarnya rencana bantuan bibit sawit ini akan kita salurkan habis lebaran ini. Tapi akibat adanya wabah Covid-19, terpaksa kita tunda hingga akhir tahun. Dan Bibit kelapa sawit berkualitas jenis Topas yang disubsidi sebesar 50 persen atau harga normal Rp40.000 per batang, namun petani dapat membelinya seharga Rp20.000 per batang dan siap tanam," ungkap Mazrun.
Untuk itu, ia berharap masyarakat petani sawit khususnya di Kecamatan Pangkalan Kuras dapat bersabar. Bibit kelapa sawit unggul itu bersumber dari tempat pembibitan kelapa sawit Kabupaten Pelalawan yang berada di lahan eks bangunan Self-Referral Disclosure Protocol (SRDP) di Sorek, Kecamatan Pangkalan Kuras seluas 4 hektare. "Sedangkan untuk keluhan lainnya, akan segera kita carikan solusinya," sambung Kadis.(zed)
Laporan: M Amin Amran (Pangkalankuras)