2024, ICDX Proyeksikan Perdagangan Berjangka Komoditi Naik

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 13 Desember 2023 - 17:07 WIB

2024, ICDX Proyeksikan Perdagangan Berjangka Komoditi Naik
Dari kiri ke kanan: Research and Development ICDX Girta Yoga, Board Member ICDX Group Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama ICDX Nursalam, Head of Corporate Communication ICDX Group P Giri Hatmoko berbincang di sela-sela ICDX Outlook 2023 di Jakarta, Rabu (13/12/2023). (ICDX UNTUK RIAUPOS.CO)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) memproyeksikan kinerja perdagangan berjangka komoditi akan meningkat di tahun 2024.

Optimisme ini sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2024 diprediksi lebih baik dari tahun ini yaitu di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen. 


‘’Meskipun tahun 2024 Indonesia memiliki agenda nasional yaitu pemilu legislatif dan pemilu presiden, namun kami memiliki keyakinan kegiatan tersebut tidak banyak memberikan dampak negatif di sektor perdagangan berjangka komoditi. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan membaik, kami lihat akan menjadi katalis positif terhadap industri perdagangan berjangka komoditi,’’ ujar Direktur Utama Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Nursalam di sela-sela ICDX outlook yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Nursalam menambahkan, dii tahun 2024, ICDX akan memfokuskan pada pengembangan dan peningkatan trasaksi multilateral. Hal ini adalah dalam upaya ICDX untuk membawa perdagangan berjangka komoditi sebagai sarana hedging dan lindung nilai komoditas. 

Saat ini, ICDX memiliki produk multilateral yaitu GOFX yang berupa kontrak gold, crude serta currency. Produk multilateral ini yang ke depan terus kami kembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sebagai catatan, sepanjang tahun 2023 sampai dengan bulan November ICDX mencatat total transaksi perdagangan sebanyak 5.768.054 lot, meningkat 12,81 persen dibandingkan dengan total transaksi tahun 2022 sebesar 5.113.123 lot. Adapun komposisi transaksi di tahun 2023 ini terdiri dari 1.517.263 lot transaksi multilateral dan 4.250.791 lot berupa transaksi di sistem perdagangan alternatif. 

Catatan transaksi multilateral tahun 2023 ini menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun sebelumnya, dimana di tahun tahun 2022 mencapai 970.550 lot. Dibandingkan tahun 2022, peningkatan transaksi multilateral pada 2023 sampai dengan November ini mengalami peningkatan sebesar 56.33 persen.

Sedangkan untuk transaksi di sistem perdagangan alternatif terjadi kenaikan transaksi dari tahun 2022 ke tahun 2023 sampai akhir November sebesar 2,61 persen, dari 4.142.573 lot menjadi 4.250.790 lot.

‘’Untuk tahun 2024, kami proyeksikan total transaksi akan tumbuh 25 persen. Untuk itu, ke depan, ICDX telah menyiapkan berbagai agenda strategis untuk mendorong peningkatan transaksi, yaitu dengan edukasi dan literasi berkelanjutan, pengembangan produk dan tentunya juga pengembangan sumber daya manusia,’’ ungkap Nursalam.

Laporan: Henny Elyati (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook