JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- (Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) tahun ini menargetkan angka ekspor Xpander sebanyak 50 ribu unit. Angka ini jauh lebih besar dari tahun sebelumnya yaitu 30 ribu unit saja. Beberapa negara tujuan ekspor Xpander untuk kawasan Asia Tenggara adalah Filipina, Vietnam, Thailand.
Lalu untuk kawasan Amerika Selatan yaitu Bolivia, Afrika (Mesir) dan wilayah Asia Selatan yaitu Sri Lanka. Kenaikan target ekspor Xpander adalah karena tingginya permintaan pasar di beberapa negara seperti Thailand dan Filipina. Di mana, di kedua negara ini Xpander mendapat sambutan baik dari masyarakat sebagai kendaraan keluarga yang modern dan kekinian.
Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI, Irwan Kuncoro mengatakan, terhitung sejak Januari ke Juli total ekspor Xpander sudah di angka 28 ribu unit. Sisanya akan dilanjutkan pada semester kedua. “Target ekspor kami 50 ribu setahun. Khususnya di negara ASEAN seperti Thailand, Filipina itu permintaan ekspornya meningkat jadi keliatannya cukup baik dan diterima dan permintaannya meningkat. Januari-Juli 28 ribu unit sudah di ekspor,” kata Irwan saat peresmian diler PT Barito Berlian Motor di Banjarbaru, kemarin.
Sejak diluncurkan, market share Xpander mengalami turun naik. Ini disebabkan tahap pengenalan paskadiperkenalkan pada konsumen. Saat ini Xpander masih memimpin market share di angka 28 persen. Angka ini menurun sedikit dari sebelumnya yaitu 30 persen.
Sebagai pendatang baru di segmen Multi Purpose Vehicle (MPV), Xpander adalah mobil kendaraan yang sangat digandrungi oleh konsumen menelikung para pemain pendahulunya. Kehadiran Xpander juga membawa warna baru di indutri otomotif dalam negeri.
“Bicara persaingan ya di segmen itu (MPV, red), di awal-awal launching sempat turun satu (persen) atau di bawah satu (persen). Sekarang relatif naik dan sedikit di bawah 30 persen yaitu 28 persen,” jelasnya.
Sebetulnya, tambah Irwan, bicara penurunan karena memang pasarnya mengalami penurunan secara keseluruhan penjualan kendaraan. Penurunan pasar secara global itu mencapai 10 persen. Khusus untuk small MPV juga mengalami penurunan.
“Di segmen small MPV ini juga turun sekitar 15 persenan,” terangnya. “Kalau kita bandingkan tahun lalu, di periode yang sama tentu ada penurunan dan itu satu. Ya karena tahun lalu masih masa launching dan tahun ini memang ditambah lagi dengan pasar itu sendiri (lesu),” tambahnya.
Dia menuturkan, meskipun secara data mengalami penurunan, namun jika diukur dari target awal, Xpander memiliki rekam jejak yang sangat membanggakan. Karena target penjualan Xpander saat diperkenlakan ke konsumen melebihi dari target awal yang ditetapkkan yaitu sebesar 5 ribu unit per bulan.
“Namun kalu biscara dari target awal itu, ya kita waktu itu target awal sekitar 5 ribu unit per bulan dengan market share 20 persen. Untuk penjualan Xpander periode Januari-Juni sebanyak 38 ribu unit, jadi sekitar 6 ribuan unit per bulannya,” ulas Irwan.
Irwan berharap, hadirnya diler Mitsubishi di berbagai daerah-daerah seluruh Indonesia bisa mendogkrak penjualan dan juga memudahkan konsumen dalam medapatkan informasi terhadap Mitsubishi dan juga meningkatkan pelayanan purnajual. “Harapan kita tentu memaksimalkan semua potensi-potensi yang besar di daerah seluruh Indonesia,” ujarnya.(das)