Jawab Keluhan Petani Sawit Lewat Program Makmur

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 11 Januari 2022 - 10:36 WIB

Jawab Keluhan Petani Sawit Lewat Program Makmur
Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga berdialog dengan kelompok tani di Desa Makmur Sejahtera, Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar saat melakukan kunjungan kerja, pekan lalu. (KEMENTERIAN BUMN FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ingin program Makmur yang dilaksanakan PT Pupuk Indonesia (Persero) dapat menjawab keluhan para petani sawit di Provinsi Riau. Keluhan yang dimaksud dari sisi pupuk, bibit, hingga permodalan.

Sebelumnya, Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga melakukan kunjungan kerja ke Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar bertemu dengan kelompok tani di Desa Makmur Sejahtera.


"Jadi Pak Erick (Menteri BUMN) ini mendorong Program Makmur yang dulu namanya Agro Solution. Menyebut namanya saja susah Agro Solution, makanya dibuat sama Pak Erick namanya Program Makmur. Kalau Makmur namanya dan tujuannya jelas," kata Arya,  Senin (10/1).

Arya juga menjelaskan terkait program yang telah diluncurkan pada Agustus 2021 lalu ini. Menurut Arya program yang memiliki makna Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini memberikan banyak manfaat kepada petani.

Dikatakan Arya, program Makmur merupakan ekosistem yang menghubungkan petani dengan segala bentuk kebutuhan pertanian. Mulai dari project leader, pihak asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, offtaker, dan pemerintah daerah. "Jadi tujuan saya datang, menunggu petani ngomong, mendengar keluhannya apa, bagaimana supaya program Makmur ini bisa jalan," kata Arya.

Menurut Arya sebagian permasalahan petani sebetulnya sudah terjawab dalam ekosistem Program Makmur. Mulai dari pembiayaan yang didukung lembaga keuangan, pemupukan, pembibitan, hingga gagal panen pun ada yang menanggungnya.

"Jadi, melalui Program Makmur kami memberikan kemudahan bagi petani dalam berbudidaya. Hasilnya adalah peningkatan produktivitas yang berujung pada peningkatan keuntungan petani," kata Arya.

Program Makmur sudah terlaksana sejak April 2021 di atas lahan seluas 1.937 hektar dengan komoditas sawit. Program ini melibatkan 1.042 petani. Selanjutnya, Pupuk Sriwidjaja juga melaksanakan kembali Program Makmur di Desa Makmur Sejahtera, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau.

Kali ini, pelaksanaannya di atas lahan seluas 730 hektare dengan komoditas sawit dan melibatkan 365 orang petani. Di mana offtaker dari kedua lokasi tersebut adalah CV Mecca Jaya Mandiri dan PT Sinergi Sumber Tani.

Adapun luasan lahan sawit yang masuk program Makmur di wilayah Riau seluas 6.841 hektare. Seluruh luasan ini tersebar di sembilan desa dan tiga kabupaten, yaitu Rokan Hulu seluas 2.124 hektare, Kampar 2.917 hektare, dan Kuantan Singingi 1.800 hektare.(das)

Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook