PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Atraksi memasak secara langsung (live cooking) ditampilkan oleh Chef Professional, Sunarto, di Kangen 49 Coffeeshop and Resto, Jalan Sultan Syarif Qasim Pekanbaru. Dengan bersemangat, ia menyajikan 3 menu istimewa dari olahan ikan dori yang tampak lezat dan menggugah selera.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (8/10) tersebut merupakan persembahan dari organisasi Melayu Chef Association (MCA). Ketua MCA, Amiruddin yang juga hadir dalam kesempatan itu mengatakan, atraksi yang disiarkan di secara langsung di Instagram @melayuchefassociation tersebut merupakan roadshow perdana mereka dalam rangka memberikan edukasi dan sharing resep secara cuma-cuma kepada masyarakat.
“Hari ini, kami berkolaborasi bersama Kangen 49 Coffeeshop dalam rangka kegiatan live cooking. Nantinya, kolaborasi dan roadshow semacam ini akan dirutinkan di restoran atau pun hotel-hotel, agar dapat memberikan edukasi kepada pelaku UMKM atau bisnis kuliner,’’ ujar Amiruddin.
Menurutnya, MCA sendiri hadir untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat yang tengah memulai bisnis kuliner. Ia tak menampik, bahwa bisnis kuliner saat ini memang menggiurkan. Namun, tentunya perlu ilmu dan pengalaman agar bisa mengelolanya dengan baik.
“Bisnis kuliner ini seksi dan diminati saat ini. Karena itu, kami siap dan terbuka membantu pelaku UMKM mengelola bisnis mereka dari mulai mempersiapkan resep hingga penjualan dan lainnya,’’ sambungnya.
Sementara itu, Chef Sunarto yang merupakan Humas dari MCA mengaku pihaknya akan komit membagikan resep-resep mudah, praktis dan berpeluang untuk dijual. Sehingga bisa menjadi modal bisnis pelaku UMKM pemula.
“Untuk resep hari ini kita ada mie kangen, dori lada hitam dan dori healthy. Selain ada misi menggalakkan makan ikan, menu ini juga cocok untuk diet dan mudah dipraktekkan di rumah,’’ ujarnya.
Organisasi yang terdiri dari sekitar 80 orang angota yang berasal dari chef professional ini berharap, kehadiran MCA bukan hanya bisa membantu UMKM kuliner saja. Namun juga bisa ikut mengangkat marwah kuliner asli melayu yang kini mulai tergerus oleh menu-menu milenial.
“Ke depan, kami komit untuk terus mempopulerkan dan mengangkat marwah menu Melayu yang sangat riskan habis hilang dengan kehadiran menu milenial,’’ tutupnya.(azr)