JAKARTA DAN PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Daftar panjang antrean keberangkatan ibadah haji Indonesia bisa sedikit dipangkas. Pemerintah Arab Saudi memberikan tambahan kuota hingga 8 ribu untuk pelaksanaan haji tahun ini. Namun, Pemerintah Indonesia masih menunggu surat resmi dari Arab Saudi.
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Ahad (7/5). Dalam keterangan resminya, ia mengungkapkan, bahwa tambahan kuota ini sudah masuk dalam sistem e-Hajj, aplikasi pemvisaan Arab Saudi.
Kendati demikian, pihaknya masih menunggu surat resmi dari pihak Saudi dan akan segera membahasnya dengan DPR. "Kita sedang menunggu surat resmi dari Arab Saudi. Kita juga akan segera membahasnya dengan DPR," ujarnya, Ahad (7/5).
Menag menegaskan, komunikasi intensif akan dilakukan pihaknya dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, untuk merespons tambahan kuota ini. Sebab, ada sejumlah tahapan yang harus dilakukan dalam proses pemberangkatan jemaah haji sejak adanya ketetapan kuota.
Pertama, rapat bersama Komisi VIII DPR untuk membahas pemanfaatan kuota tambahan dan pembiayaannya. Di mana, hasil kesepakatan dengan DPR itu kemudian dijadikan sebagai dasar untuk penerbitan Keputusan Presiden tentang kuota tambahan. Setelahnya, akan diterbitkan keputusan menteri agama tentang pedoman pelunasan haji bagi kuota tambahan.
Bersamaan itu, lanjutnya, Kementerian Agama (Kemenag) melakukan verifikasi data jemaah yang berhak berangkat untuk kemudian diumumkan sebagai jemaah yang berhak melakukan pelunasan. Tahap ini dilanjutkan dengan masa pelunasan.
"Beriringan dengan pelunasan, Kemenag akan melakukan pengurusan dokumen jemaah, mulai dari paspor, penyesuaian kontrak layanan dengan penyedia layanan di Saudi agar visa jemaah kuota tambahan juga bisa diterbitkan," jelasnya.
Selain itu, kontrak penerbangan juga akan disesuaikan seiring adanya kuota tambahan, termasuk didalamnya pengaturan pembagian kloter dan jadwal penerbangan.
Diakui Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief, waktu yang tersedia memang cukup terbatas. Mengingat, jemaah calon haji (JCH) kloter pertama sudah mulai terbang ke Saudi pada 24 Mei 2023.
"Namun, kami akan bekerja keras agar kuota tambahan tersebut juga bisa terserap maksimal. Sehingga semakin banyak jemaah Indonesia yang bisa berangkat haji tahun ini," ungkapnya.
Menurutnya, tambahan kuota ini juga diterima Indonesia pada penyelenggaraan haji tahun lalu. Indonesia mendapat tambahan kuota sebesar 10 ribu jemaah. Akan tetapi, kuota tidak dapat dimanfaatkan lantaran tidak memungkinkan untuk ditindaklanjuti.
Sebab, kepastian adanya tambahan kuota baru diinformasikan pada 21 Juni 2022 sementara batas akhir proses pemvisaan jemaah haji reguler 29 Juni 2022. Selain itu, penerbangan terakhir (closing date) keberangkatan jemaah dari Tanah Air dilakukan pada 3 Juli 2022. "Meski tidak banyak, tahun ini masih ada waktu untuk persiapan. Kami akan coba maksimal agar kuota terserap optimal," tegasnya.
Sebagai informasi, tahun ini, Indonesia mendapat 221 ribu kuota jemaah haji. Jumlah ini terdiri atas 203.320 kuota jemaah haji reguler dan 17.680 kuota jemaah haji khusus. Mereka pun telah sudah melakukan proses pelunasan sejak 11 April 2023. Namun, lantaran masih ada 14.356 jemaah yang belum melakukan pelunasan atau konfirmasi pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1444 H maka proses pelunasan diperpanjang hingga 12 Mei 2023.
Lalu, pada masa perpanjangan ini, siapa jemaah yang berhak melunasi? Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab menjelaskan, mereka yang berhak melunasi adalah calon jemaah haji yang namanya tercantum dalam daftar jemaah berhak melunasi sejak 11 April 2023 namun belum melakukan pelunasan/konfirmasi pelunasan.
Selain itu, para jemaah haji reguler yang masuk dalam kategori cadangan juga diberikan kesempatan untuk melakukan pelunasan Bipih. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah bahkan menambah jumlah jemaah cadangan dari awalnya hanya 10 persen menjadi 15 persen dari kuota masing-masing provinsi.
Ada sejumlah kriteria untuk jemaah cadangan untuk bisa melakukan pelunasan. Yakni, berada pada urutan nomor porsi berikutnya berdasarkan data SISKOHAT. Lalu, berstatus cicil aktif, belum pernah menunaikan ibadah haji atau sudah pernah menunaikan ibadah haji paling singkat sepuluh tahun lalu, dan telah berusia paling rendah 18 tahun pada 24 Mei 2023 atau sudah menikah. "Yang tidak memenuhi kriteria ini, berarti belum berhak melakukan pelunasan haji 1444 H," ungkapnya.
Kabar mengenai tambahan kuota ini pun disambut positif oleh Anggota Komisi VIII DPR Marwan Dasopang. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Kerja (Panja) Badan Penyelenggara Ibadah Haji Komisi VIII DPR RI ini menyampaikan rasa terima kasihnya pada Pemerintah Saudi.
Menurutnya, tambahan kuota haji ini sangat diharapkan masyarakat dan pemerintah. Adanya tambahan kuota ini tentunya akan sedikit mengurai panjangnya antrean ibadah haji di Tanah Air. "Yang penting bahwa tambahan kuota ini tidak boleh disia-siakan, harus diproses, dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," ungkapnya.
Dia mengamini bila pertemuan antara DPR dan pemerintah harus segera dilakukan. Sebab, BPIH untuk 221 ribu jemaah sudah diputuskan sebelumnya. Bahkan, proses pelunasan pun tengah berlangsung. Belum lagi perihal penggunaan dana nilai manfaat haji. Di mana, limit tahun ini sudah terpakai seluruhnya. Sehingga, tidak memungkinkan untuk digunakan lagi guna membiayai mereka yang masuk dalam 8 ribu kuota tambahan.
Tahun ini, diakuinya, ada kondisi khusus dalam penggunaan dana nilai manfaat haji. Dana juga digunakan untuk menutup gap bagi calon jamaah haji lunas tunda tahun 2020 dan 2022. Padahal, besaran biaya haji di tahun ini jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Sehingga, kemungkinan besar penggunaan dana nilai manfaat haji untuk jemaah yang masuk kuota tambahan tak bisa dilakukan. Tahun lalu, 10 ribu kuota tambahan memang tak jadi dimanfaatkan lantaran pengumuman tambahan kuota yang sangat mepet. Kemudian, dana nilai manfaat haji pun telah digunakan sepenuhnya. Namun, dia menyadari, bahwa banyak masyarakat yang tetap berkeinginan berangkat meski tanpa subsidi. Sehingga, peluang untuk tetap memanfaatkan kuota tambahan sejatinya masih bisa dilakukan.
Jemaah Pekanbaru Mulai Manasik Sembari menunggu pelunasan Bipih sampai batas akhir 12 Mei 2023, JCH Riau mulai melaksanakan kegiatan manasik tingkat kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Menjadi jamaah yang mandiri menjadi tujuan utama daripada pelaksanaan manasik haji tersebut.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun melalui Sekretaris Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution yang didampingi Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru Drs H Syahrul Mauludi MA membuka kegiatan manasik haji tingkat Kota Pekanbaru, Ahad (7/5).
Manasik haji yang diikuti ratusan jemaah haji tersebut dilangsungkan di Masjid Paripurna Nurus Salam, Jalan Taman Sari, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Ahad (7/5).
Pemko Pekanbaru berharap JCH Kota Pekanbaru bisa mengikuti kegiatan manasik haji dengan baik sehingga materi rangkaian tahapan haji dapat dikuasai semua dan menjadi jemaah mandiri ketika berhaji. "Menjelang keberangkatan jaga kesehatannya, pola makan diatur dan semoga menjadi jemaah mabrur," ungkap Indra Pomi, Ahad (7/5).
Sementara itu,l Kepala Kemenag Kota Pekanbaru Syahrul Mauludi menambahkan, manasik haji tingkat Kota Pekanbaru dilaksanakan selama dua hari. Pada hari pertama, jemaah diberikan pemahaman tentang semua materi rangkaian ibadah haji.
Selanjutnya setelah memahami secara materi, jemaah haji melaksanakan simulasinya sama seperti saat beribadah haji di Tanah Suci Makkah. Sehingga memenuhi daripada rukun haji, di antaranya niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sa’i, dan sampai memotong rambut.
"Besok pagi (hari ini, red) dilanjutkan untuk tingkat kecamatan yang dilaksanakan di delapan titik. Diikuti semua jemaah haji Kota Pekanbaru yang ada di setiap domisi kecamatan masing-masing," ungkap Syahrul Mauludi.
Dia berharap jemaah haji bisa memahami rangkaian ibadah haji dan matreri yang diberikan petugas serta mengikuti simulasi manasik. "Dua pekan ke depan proses manasik sudah selesai dan bisa melanjutkan tahapan persiapan yang lain. Di samping materi juga ada praktik manasiknya. Saya minta saat praktik manasik, bayangkan seperti berada di Ka’bah yang ada di Makkah," tuturnya.(mia/das)
Laporan JPG dan JOKO SUSILO, Jakarta dan Pekanbaru