WSBP Targetkan Laba Tumbuh 19 Persen

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 08 Februari 2019 - 12:25 WIB

(RIAUPOS.CO) - Produsen beton pracetak (precast) dan beton cair (ready mix), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) tahun ini meningkatkan kinerja. Laba bersih, pendapatan, hingga peningkatan nilai kontrak. 

Direktur Utama WSBP Jarot Subana mengatakan, perseroan menargetkan laba naik sekitar 19 persen dibandingkan 2018.

Baca Juga :Ancelotti akan Jadikan Tchouameni Opsi Pertama untuk Gantikan David Alaba

“Perseroan menargetkan laba naik sekitar 19 persen dibandingkan 2018. Perusahaan juga menargetkan nilai kontrak baru 2019 sebesar Rp10,39 triliun, baik dari proyek internal maupun eksternal,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (7/1). 

Perseroan optimistis pendapatan 2019 mencapai Rp9,37 triliun dan laba bersih Rp1,31 triliun. Adapun anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sebesar Rp 922,96 miliar.

Sebagai informasi, tahun lalu kapasitas produksi anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tersebut mencapai 3,5 juta ton, meningkat 7,7 persen dibandingkan 2017 yang sebanyak 3,25 juta ton. Kapasitas tahun lalu juga meningkat 32 persen dibandingkan 2016 yang sebanyak 2,65 juta ton. 

Saat ini, WSBP memiliki 11 plant. Tersebar di sejumlah daerah, yaitu Cibitung, Palembang, Karawang, Subang, Sadang, Sidoarjo, Kalijati, Bojonegara, Klaten, Gasing, dan Legundi. Perseroan juga memiliki 72 batching plant.

Tahun lalu, nilai kontrak baru WSBP mencapai Rp6,66 triliun. Adapun total kontrak yang dikelola (order book) senilai Rp17,34 triliun, termasuk kontrak bawaan (carry over) tahun 2017 sebesar Rp10,68 triliun.

Sementara itu, pendapatan perseroan hingga kuartal III-2018 sebesar Rp5,43 triliun, naik 8,3 persen dibandingkan periode sama tahun 2017 yang sebesar Rp5,01 triliun. Laba bersih naik 7,2 persen menjadi Rp885 miliar dari Rp825 miliar. Adapun gearing ratio per kuartal III-2018 sebesar 75,4 persen, gross margin 28,7 persen, dan net profit margin 16,3 persen.

Sementara itu, Direktur Keuangan WSBP Anton YT Nugroho menyampaikan, pada akhir 2018, WSBP telah menerima pembayaran sebesar Rp1,8 triliun untuk proyek turnkey jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) dan proyek lainnya.

Dengan pembayaran tersebut, Waskita Precast dapat menutup akhir 2018 dengan membukukan arus kas (cashflow) operasional positif yang signifikan sekitar Rp 1,4 triliun, dibandingkan 2017 yang minus Rp2,4 triliun dan 2016 yang minus Rp3 triliun.

“Pada 2018, arus kas dari operasional perusahaan surplus. Penerimaan termin yang masuk sampai November sebesar Rp9,6 triliun, lalu kami terima lagi termasuk dari proyek lainnya sebesar Rp1,8 triliun pada akhir 2018. Jadi, totalnya sekitar Rp 11,4 triliun,” tuturnya. 

WSBP telah menuntaskan proyek tol Becakayu yang merupakan proyek turnkey pertama perseroan. Proyek turnkey memiliki margin yang lebih besar dibandingkan non-turnkey. Namun, sebagai kompensasi, kontraktor harus siap pendanaan sampai proyek selesai.

Saham Menarik

Research Associate MNC Sekuritas Muhammad Rudy Setiawan dalam risetnya, mengungkapkan, pihaknya mempertahankan proyeksi kontinuitas pertumbuhan kinerja keuangan WSBP ke depan. 

“Laba bersih diperkirakan meningkat menjadi Rp1,39 triliun pada 2019 dibandingkan target 2018 sebesar Rp1,2 triliun dan perolehan tahun 2017 yang sebesar Rp1 triliun,” ujarnya.

Pendapatan WSBP juga diproyeksi meningkat menjadi Rp9,47 triliun pada 2019 dibandingkan target 2018 yang sebesar Rp8,49 triliun dan realisasi tahun 2017 yang sebesar Rp7,1 triliun.

Menurutnya, keinginan manajemen untuk menerapkan integrasi bisnis mulai dari hulu ke hilir akan berdampak terhadap kenaikan margin keuntungan perseroan dalam jangka panjang. Integrasi bisnis akan dilaksanakan dengan mengakuisisi perusahaan penyedia bahan baku produksi, seperti tambang pasir, produsen besi, dan lainnya.

WSBP juga berniat melanjutkan peningkatan kapasitas produksi beton precast menjadi 3,75 juta ton per tahun. Strategi ini akan menjadikan perseroan siap dalam menghadapi tren pertumbuhan infrastruktur ke depan.

“MNC Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli WSBP dengan target harga Rp 500. Target ini merefleksikan perkiraan rasio PE 2019 sebesar 9,44 kali dan PBV sebesar 1,56 kali, dengan outlook positif,” tuturnya.(jpg/lim)

Laporan JPG, Jakarta









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook