PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Selama tahun 2022, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru Madani (Perseroda) atau Bank Pekanbaru membukukan laba sebesar Rp2,5 miliar. Hal ini merupakan hasil audit dari auditor independen tahun buku 2022 dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Sandra Pracipta.
‘’Bank terus tumbuh dan berkembang sesuai harapan dan target,’’ ujar Direktur Utama BPR Pekanbaru Madani (Perseroda) Akhmad Fauzi Lindung didampingi Direktur Operasional Albadri.
Hal itu disampaikannya kepada Riau Pos, Kamis (27/4) di Pekanbaru.
Pertumbuhan dan perkembangan bank yang meningkat ini dapat dilihat dari beberapa indikator. Albadri menyebutkan, jumlah aset BPR Pekanbaru bertambah menjadi Rp99.183.996.069 di tahun 2022, sementara di tahun 2021 jumlah aset adalah Rp53.442.258.925. Pertambahan aset ini nyaris 100 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Indikator lainnya, simpanan (dana pihak ketiga) meningkat. Begitu juga kredit terus tumbuh. Selain itu, jaringan kantor juga bertambah. Pada tahun 2022, dibuka kantor cabang baru di Siak. Sementara di tahun 2023, dibuka lagi cabang baru di Bengkalis. ‘’Tingkat kesehatan bank juga semakin membaik,’’ ujar Albadri.
Indikatornya antara lain dari segi permodalan, kualitas aktiva produktif, ROA, LDR, cash ratio, maupun BOPO yakni efisiensi perbankan. Indikator penting lainnya adalah NPL (non performing loan) atau rasio kredit bermasalah yang semakin kecil, yakni pada angka 0,38 persen. Rasio NPL yang dianjurkan sesuai rekomendasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) adalah di bawah 5 persen. Semakin kecil, semakin baik.
Disebutkannya, Bank Pekanbaru Madani juga memperoleh BUMD Award sebanyak 3 kategori, hasil penilaian kinerja 2022. Penghargaan-penghargaan itu diterima pada bulan Ramadan lalu. ‘’Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap bank di dalam menempatkan dananya, baik dalam bentuk tabungan maupun deposito,’’ ujar Albadri.(muh)