PERTENGAHAN TRIWULAN KETIGA

BPR Pekanbaru Madani Bukukan Laba Rp1,4 M

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 13 September 2022 - 10:42 WIB

BPR Pekanbaru Madani Bukukan Laba Rp1,4 M
Dirut BPR Pekanbaru Madani, Akhmad Fauzi Lindung. (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pada pertengahan triwulan ketiga, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pekanbaru Madani membukukan laba sebesar Rp1,4 miliar lebih. BUMD Pemko Pekanbaru ini juga memasang target akan memberikan deviden kepada Pemko Pekanbaru pada tahun ini. Kendati sudah meraih laba selama tiga tahun terakhir, namun laba itu belum diberikan dalam bentuk deviden kepada Pemko Pekanbaru.

"Selama tiga tahun ini sudah laba, tapi modal masih tergerus. Sesuai Permendagri dan POJK, walaupun laba, tapi modal tergerus, maka belum boleh diberikan deviden," ujar Dirut BPR Pekanbaru Madani, Akhmad Fauzi Lindung.


Hal itu dikatakannya kepada Riau Pos, Senin (12/9). Disebutkannya, selama 12 tahun awal, BPR tidak pernah meraih laba. Barulah tiga tahun terakhir meraih laba. Hanya saja, laba yang diraih belum bisa menutupi modal, sehingga tidak bisa diberikan dalam bentuk deviden. Di akhir tahun 2022, ditargetkan laba bank daerah yang juga dikenal sebagai BPM (Bank Pekanbaru Madani) bisa mencapai Rp3 miliar. Hingga Agustus 2022, laba BPM mencapai Rp1,449 miliar. Adapun modal yang tergerus secara akumulasi selama 12 tahun sebelumnya mencapai Rp2,7 miliar, sehingga belum bisa diberikan deviden.

"Baru nanti jika target kami Rp3 miliar laba tercapai, kami akan memberikan deviden kepada Pemko Pekanbaru," ujarnya.

Ditambahkan Direktur Operasional BPM, Al Badri, hingga Agustus 2022, aset BPM mencapai Rp89,083 miliar. Aset pada Desember 2022 diproyeksikan mencapai Rp100 miliar. Sedangkan laba hingga Agustus 2022 mencapai Rp1,449 miliar dengan target pada Desember 2022 mencapai Rp3 miliar. Adapun OS kredit hingga Agustus 2022 mencapai Rp67,477 miliar dengan target pada Desember 2022 mencapai Rp80 miliar. Adapun NPL/non performing loan (gross) hingga Agustus 1,68 dan nett 0,92.

"Kami terus menjaga agar NPL bisa terus di bawah 2 persen," ujar Al Badri.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook