JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Kamis (6/5). Di Lamongan, Jokowi bertemu dengan nelayan dan pabrik pengelolaan makanan laut. Lawatan Jokowi ke Jawa Timur dimulai di Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI) Brondong yang berlokasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong.
Pelabuhan ini menjadi tempat bongkar muat dan fasilitas penunjang perdagangan perikanan bagi nelayan dan industri perikanan setempat. Secara khusus, Jokowi berdialog dengan nelayan setempat. "Saya ingin melihat secara langsung keadaan dan situasi nelayan selama pandemi,"kata Jokowi seusai berdialog dengan nelayan.
Beberapa kebutuhan yang disampaikan antara lain pengerukan di sejumlah lokasi sekitar perairan di pelabuhan yang mengalami pendangkalan sehingga menghambat aktivitas nelayan. Dalam dua tiga bulan kedepan pengerukan akan dilakukan.
Mereka juga meminta perbaikan fasilitas pelabuhan. "Saya harapkan beberapa perbaikan bisa meningkatkan perbaikan kesejahteraan nelayan karena akan mempermudah aktivitas berlabuh dan bongkar (hasil tangkap),"ujarnya.
Potensi perikanan di kabupaten ini cukup besar. Pada tahun 2020 lalu misalnya, sektor perikanan budidaya setempat mampu menghasilkan sebesar 59.728,16 ton. Sementara dari sektor perikanan tangkap, pada tahun 2020 lalu kabupaten tersebut mencatatkan produksi sebesar 76.692,96 ton.
Mantan Wali Kota Solo itu berpandangan bahwa produk-produk hasil perikanan Indonesia masih memiliki peluang yang sangat menjanjikan bagi pasar dunia. Namun, harus didukung dengan industri pengolahan yang baik.
"Saya kira proses-proses produksi yang kita lihat di PT BMI (Bumi Menara Internusa) ini menjadi inspirasi bahwa sebetulnya peluang produk-produk perikanan kita ini untuk pasar dunia masih sangat menjanjikan,"ujarnya.
Pasokan bahan bakunya diminta untuk ditingkatkan. Kepala Negara juga mengapresiasi seluruh produksi yang ada di PT BMI yang telah menyerap belasan ribu tenaga kerja. Perusahaan tersebut juga memiliki orientasi ekspor baik ke Eropa, Amerika, Jepang, maupun negara-negara lain.
"Yang diproduksi di PT BMI, baik itu udang, rajungan, ikan, kemudian cumi, semuanya dalam bentuk packaging yang sudah dalam posisi jadi dan siap saji maupun siap goreng,"paparnya.(lyn/jpg)