PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) berikhtiar untuk ikut dalam pengelolaan Blok Rokan. LAMR melalui Badan Usaha Milik Adat (BUMA) yang telah dibentuk akan menangkap peluang business to business dengan PT Pertamina Hulu Rokan yang merupakan anak perusahaan yang ditunjuk Pertamina (Persero) dalam alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).
Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar ketika bersilaturahmi dalam forum dialog yang ditaja LAMR Kota Dumai bersama Forum Pembauran Kebangsaan Kota Dumai di Balai Adat LAMR Kota Dumai akhir pekan lalu.
Hadir dalam pertemuan itu Ketua LAMR yang juga Inisiator Perhimpunan Perniagaaan Tanah Melayu Datuk Hermasyah, Timbalan Ketua Umum DPH LAMR Datuk Asral Rahman yang juga merupakan Ketua Yayasan KRIS, Direktur Utama BUMA Muzamil dan Ketua LAMR Bidang Ekonomi Datuk Mohammad Hasbi.
Syahril memaparkan dalam pertemuan tersebut, bahwa perjuangan untuk mendapatkan pengelolaan Blok Rokan memerlukan energi yang tak sedikit, dan negosiasi yang panjang, hingga sampai pada titik saat ini.
"Ini tidak mudah. Ini perjuangan kita. Ini pertaruhan marwah Riau di masa datang. Yang kita perlukan adalah kita masyarakat Riau bersatu padu dalam memperjuangkan aspirasi dan kesanggupan kita untuk mengelola Blok Rokan itu," tegas Syahril di hadapan tokoh masyarakat, pengusaha serta sejumlah paguyuban etnis yang hadir dalam silaturahmi tersebut.
"Saham 39 persen yang kita upayakan saat ini asistemnya business to business dengan Pertamina. Badan Usaha Milik Adat (BUMA) sudah menyiapkan badan usaha yang nanti akan joint dengan badan usaha swasta yang telah profesional mulai dari persyaratan, finansial hingga hal lainnya," ujarnya.
Syahril mengatakan, jika nanti BUMA ikut mengelola Blok Rokan maka keuntungannya akan dijadikan untuk pembangunan pendidikan, beasiswa bagi masyarakat Riau dan berbagai kebutuhan infrastruktur dalam menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat Riau. Pemerintah daerah tetap dengan porsinya melalui APBD, dan LAMR nanti melalui Yayasan KRIS sebagai pengelola hasil dari bisnis BUMA tersebut.
Sementara itu Datuk Hermansyah juga memaparkan bahwa untuk melibatkan pengusaha daerah dan tempatan LAM Riau juga telah mendirikan Perhimpunan Perniagaan Tanah Melayu (P2TM) yang akan menjadi tempat berhimpun para pengusaha tempatan di Riau.(fiz)