Dipecat, Dirut Garuda Terancam Pidana

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 06 Desember 2019 - 12:30 WIB

Dipecat, Dirut Garuda Terancam Pidana
BARANG BUKTI: Sepeda motor Harley-Davidson dan sepeda Brompton diperlihatkan saat konferensi pers terkait dugaan penyelundupan menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019). (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

Namun, Erick enggan berbicara lebih jauh. Baik soal kelanjutan penanganan kasus secara pidana maupun pembenahan menyeluruh di Garuda Indonesia. Setelah sesi konferensi pers bersama Menkeu, dia bergegas meninggalkan lokasi tanpa mau menjawab pertanyaan awak media.

Direksi Garuda Bungkam


Terkait dengan pencopotan Ari Askhara, jajaran direksi Garuda Indonesia kompak membisu. Bahkan, Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah sampai berlari keluar dari ruang rapat Komisi VIII DPR untuk menghindari wartawan. Pikri memilih keluar melalui jalan belakang yang menuju kantin saat diserbu wartawan setelah rapat yang membahas biaya penerbangan haji.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan juga enggan berkomentar banyak saat ditemui dalam kesempatan yang sama. Dia hanya mengatakan bahwa pihaknya akan mengikuti instruksi menteri BUMN yang sudah disampaikan di Kemenkeu. ”Itu kami nggak ngasih komen lah. Kan Pak Menteri (BUMN, Red) sudah ngasih statement. Kami ikut saja,” ucap dia.

Ikhsan enggan menanggapi pernyataan yang dia lontarkan sebelumnya. Selasa lalu (3/12) dia menyatakan bahwa karyawan Garuda Indonesia sudah self declare kepada petugas bea cukai terkait dengan barang bawaannya. Namun, Menkeu menyebut tidak ada declare itu.

Ikhsan hanya berjalan cepat dan berupaya menghindari wartawan. Dia langsung menuju gedung Sekretariat Jenderal DPR.

Ditemui di lokasi yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti memastikan bahwa tidak ada kepincangan dalam operasional Garuda sebagai imbas pencopotan Dirut. ”Jadi, yang kami pegang key person-nya ya. Direktur operasional, direktur teknik, dan direktur safety,” tegasnya.

Soal laporan otoritas bandara atas kasus Harley-Davidson yang diangkut pesawat baru A330-900 Neo dari Prancis, Polana membenarkan adanya ketidaksesuaian dengan flight approval yang disampaikan. Untuk nama di manifes, dia mengaku belum melihat laporan resmi secara langsung.

Ketidaksesuaian, lanjut dia, juga menyangkut pelaporan kargo. Dalam flight approval, Garuda Indonesia tak menyertakan adanya kargo dalam penerbangan tersebut.

Secara terpisah, Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (Inaca) Denon Prawiraatmadja mengimbau seluruh anggota, baik penerbangan berjadwal, tidak berjadwal, maupun kargo, agar mematuhi peraturan penerbangan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. ”Sebagai ketua umum, saya menyayangkan kejadian tersebut,” tuturnya.

Sementara itu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendukung upaya Menteri BUMN Erick Thohir dalam menertibkan perusahaan pelat merah, termasuk Garuda Indonesia. ”Pernyataan menteri BUMN sudah sangat tepat. Saya mendukung upayanya menertibkan aparat yang menyalahgunakan jabatannya dan melanggar sumpah jabatannya,” ujarnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook