PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, pada bulan Desember 2020, Riau mengalami inflasi sebesar 0,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,16. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Riau Misfaruddin. Ia juga menyebutkan untuk inflasi tahun kalender (Desember 2020-Desember 2019) yakni sebesar 2,42 persen dan inflasi year on year (Desember 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 2,42 persen.
"Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi yaitu Kota Pekanbaru sebesar 0,51 persen, Kota Dumai sebesar 0,80 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,34 persen," ujar Misfaruddin, Selasa (5/1).
Misfaruddin menjelaskan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya enam indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,85 persen, diikuti kelompok transportasi sebesar 0,17 persen. Selanjutnya adalah kelompok kesehatan sebesar 0,10 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,02 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen.
"Adapun komoditas yang memberikan andil kenaikan harga pada Desember 2020, antara lain cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, bayam, tarif angkutan udara, daging ayam ras, tomat, ikan nila dan juga kangkung," terangnya Misfaruddin.
Lebih lanjut Misfaruddin mengungkapkan, di sisi lain satu kelompok mengalami deflasi yaitu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,76 persen. Sedangkan empat kelompok lain relatif stabil dibanding bulan sebelumnya yaitu, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran. "Untuk komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain bawang merah, emas perhiasan, ikan serai, kentang, nangka muda, batu bata, ikan baung serta ikan patin," ucapnya.
Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 1,87 persen, diikuti oleh Kota Tanjung Pandan sebesar 1,49 persen dan Kota Pematang Siantar sebesar 1,47 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,14 persen.
"Di Indonesia, dari 90 kota yang menghitung IHK, delapan puluh tujuh kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 1,87 persen, diikuti oleh Kota Tanjung Pandan sebesar 1,49 persen dan Kota Pematang Siantar sebesar 1,47 persen," tutupnya.(nda)
Laporan: Mujawaroh Annafi (Pekanbaru)