HADAPI MEA

Jangan Takut, Produk Indonesia Mampu Bersaing di ASEAN

Ekonomi-Bisnis | Sabtu, 02 Januari 2016 - 00:04 WIB

Jangan Takut, Produk Indonesia Mampu Bersaing di ASEAN

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sekjen Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat mengatakan, penguatan daya saing industri terus dilakukan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Namun ia mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan kompetisi dalam hal barang. Sebab sejatinya bea masuk barang di negara ASEAN mayoritas sudah nol persen.

"Di ASEAN sekitar 90 persen barang bea masuknya sudah nol persen," ujarnya.

Baca Juga :Preview Inter Milan vs AC Milan: Derbi Milan, Penantang Utama Scudetto

Syarif menilai secara umum pelaku industri sudah terbiasa berkompetisi di kancah regional maupun pasar dalam negeri. Hanya saja masih perlu bantuan pemerintah dalam rangka mengurangi beban industri.

"Beruntung akhir tahun lalu pemerintah banyak mengeluarkan paket kebijakan ekonomi yang tentunya akan mendongkrak daya saing produk," tambahnya.

Justru yang perlu dikhawatirkan, kata Syarif, adalah sektor jasa karena banyak pekerja industri yang belum kompeten. Jika dibiarkan, dia khawatir akan banyak tenaga kerja dari negara tetangga yang masuk Indonesia.

"Misalkan tenaga ahli bidang tekstil, otomotif, sepatu itu perlu ditingkatkan karena sifat pekerjanya memerlukan skill. Jadi berdasar kompetensi," katanya.

Oleh karena itu dalam waktu dekat pihaknya akan bertemu dengan organisasi pengusaha seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk membicarakan mengenai hal ini.

"Pemerintah mendorong dan mengharapkan peran aktif Kadin, Apindo dalam pembangunan tenaga kerja industri. Kita perlu dorong bersama," tuturnya.

Dia memberi contoh, perlunya ditingkatkan program pemagangan industri untuk para siswa sekolah umum maupun kejuruan.

"Ini bertujuan untuk memberikan pengalaman dan kemampuan praktik kerja sehingga calon tenaga kerja benar-benar memiliki kompetensi yang sesuai dan siap bekerja pada industri tersebut. Tentunya itu perlu bantuan pengusaha," jelasnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook