PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Puluhan staf dan karyawan berlenggang lenggok menunjukkan keanekaragaman batik nusantara dalam pagelaran “KarnavAAL Batik Nusantara”yang berlangsung di lobi Hotel Novotel Pekanbaru, Pekanbaru, Senin (2/10).
‘’Novotel Pekanbaru merupakan bagian dari Accor Hotels Group Indonesia yang tahun ini kembali merayakan Hari Batik Nasional, yang jatuh pada hari ini, Senin (2/9),’’ jelas General Manager (GM) Novotel Pekanbaru Sentot Lasiyanto di sela-sela kegiatan.
Di tahun ini, kata Sentot, Yogyakarta yang terkenal sebagai Kota Batik, telah dipilih sebagai tuan rumah peluncuran “KarnavALL Batik Nusantara’’. Ini sebuah upaya kolaboratif antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Tentara Nasional Indonesia.
Tak hanya itu saja, Accor juga mempunyai program untu melestarikan batik nusantara di Indonesia yang memiliki bermacam-macam motif diseluruh daerah termasuk Provinsi Riau. ‘’Jadi tadi Accor Hotel Group memecahkan rekor Indonesia dan dunia dengan membuat batik sepanjang 7 meter dan pesertanya ada 1.000 orang TNI. Jadi kami sebagai salah satu Hotel dari Accor juga ikut membuat sesuatu yang mengangkat budaya Melayu yaitu dengan menggunakan batik yang di-support oleh Rani Batik,’’ ucapnya.
Selain batik, Novotel Pekanbaru juga menampilkan pertunjukan seni beladiri tradisional khas Riau yaitu silat yang bekerjasama dengan Rumah budaya Bandar Senapelan serta musisi Riau yang menampilkan suguhan musik khas Melayu yang dikombinasikan dengan musik Spanyol.
‘’Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kecintaan kita terhadap batik Riau dan Indonesia yang kini sudah mendunia,’’ tuturnya.
Sementara itu, Owner Rani Batik Riau mengaku bangga bisa ikut ambil bagian dalam pagelaran KarnavAAL Batik Nusantara yang dihelat oleh Novotel Pekanbaru.Ia bahkan menampilkan puluhan model dan motif batik yang khas di Melayu Riau yang identik dengan Batik Tabir yang kental dengan garis-garis serta memiliki filosofi yang penuh makna.
‘’Batik Tabir Riau, identik dengan bergaris-garis, itu pakemnya. Tapi seiring dengan berjalan waktu, kita ikuti selera pasar dan keinginan masyarakat. Misalnya pada warna, yang biasanya banyak warna, saya buat warna semakin soft, dan paduan warna tidak terlalu banyak. Kita optimis batik Riau ini tetap eksis diminati oleh masyarakat,’’ tuturnya.(ayi)