Pihaknya menyebutkan pembangunan rumah swadaya ini nantinya akan direalisasikan tahun depan. Tak mau mengambil risiko yang besar, program ini akan dijalankan melalui tahapan pilot project terlebih dahulu.
“Kami melihat apa masalah dan risiko yang ditimbulkan, baru setelahnya akan ada dalam skala besar di berbagai daerah,” tuturnya.
Sebanyak kurang dari 100 unit di tahun 2016, perumahan tersebut akan dibangun secara tersebar. Yakni, Batam, Palembang, Solo dan Salatiga. Maurin menyebutkan untuk jumlah per daerahnya dan tambahan jumlah daerah masih dalam tahap identifikasi.
Tak hanya itu, program ini pun perlu mendapat dukungan dari pemerintah daerah untuk memitigasi risiko terhadap penyaluran pembiayaan. Mekanismenya, para pekerja informal tersebut akan membentuk paguyuban yang berada dalam satu profesi.