Bonus Demografi versus Bencana Demografi

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 07 September 2017 - 14:10 WIB

Bonus Demografi versus Bencana Demografi

Jadi, tidaklah perlu heran bilamana pemerintah melalui Kementerian Pendidikan pernah mengeluarkan kebijakan tentang program vokasi harus di bawah lembaga politeknik. Kesemuanya itu dari fakta di lapangan juga menunjukkan bahwa kita memang belum serius menyiapkan tenaga kerja siap pakai. Buktinya banyak di berbagai di universitas di Indonesia, tamatan D3 bisa lanjut ke program S1. Di sinilah letak kesalahan yang mendasar. Sebab, pendekatan kurikulum D3 itu adalah program keterampilan (skill), sedangkan program S1 menggunakan pendekatan pengetahuan (knowledge).  Yang lebih memperparah lagi adalah seolah-olah program vokasi (D1,

D2 dan D3) itu adalah program pendidikan yang lebih rendah dari program sarjana (S1), dan sebenarnya tidak bisa disandingkan secara langsung.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Jadi yang benar apa ya? Dalam mempersiapkan tenaga kerja yang siap pakai itu  melalui program vokasi, setelah tamat dari program diploma 3, sepatutnya tidak melanjutkan pada program S1, namun melanjutkannya pada program diploma 4 (D4) dan tamatannya adalah sarjana terapan, setelah itu bisa lanjut keprogram pascasarjanannya yaitu program S2 terapan. Jadi di sinilah bedanya, untuk jalur vokasi, untuk program S2-nya adalah S2 terapan. Selanjutnya bisa lanjut lagi pada S3 terapan. Yang jadi masalah yang mendasar juga, adalah sangat terbatasnya program D4 di Indonesia. Pada akhirnya tamatan D3 melanjutkannya  ke jenjang jalur S1. Jadi salah kaprahnya sudah berlapis-lapis.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook