Bonus Demografi versus Bencana Demografi

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 07 September 2017 - 14:10 WIB

Bonus Demografi versus Bencana Demografi

Lalu mengapa kita khawatir dan terus mempertanyakan kesiapan kita memasuki era Bonus Demografi? Tentu kita perlu data dan fakta. Kita gunakan salah satu indikator untuk melihat kualitas dari SDM di Indonesia yaitu  Human Development Index (HDI)  yang ternyata masih sangat rendah. Dari 182 negara di dunia, Indonesia berada di urutan 111 dan untuk di kawasan ASEAN, HDI Indonesia berada di urutan enam dari 10 negara. Posisi itu  ini masih di bawah Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Tingkat HDI ini terbukti dari tidak kompetitifnya pekerja Indonesia di dunia kerja. Baik di dalam ataupun luar negeri. Data dan fakta ini sangat mengkhawatirkan kita tentunya.

Untuk faktor tenaga kerja,  khususnya yang berlaku pada emerging country, faktor manusia atau tenaga kerja masih merupakan faktor produksi yang sangat dominan. Penambahan tenaga kerja umumnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan output. Yang menjadi persoalan adalah sampai berapa banyak penambahan tenaga kerja akan terus meningkatkan output. Hal ini sangat tergantung kepada seberapa cepat terjadinya proses dari  The Law of Diminishing Return (TLDR). Di sisi lain terkait cepat atau lambatnya proses TLDR sangat ditentukan oleh kualitas SDM dan keterkaitannya dengan kemajuan teknologi produksi. Yang paling penting lagi,  bilamana ada sinergi yang kuat antara tenaga kerja dan teknologi, maka penambahan tenaga kerja tersebut akan memacu pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook