My Pertamina Hanya Opsi Pembayaran, Program Subsidi Tepat Syarat Dapatkan BBM Bersubsidi

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 01 September 2022 - 15:10 WIB

My Pertamina Hanya Opsi Pembayaran, Program Subsidi Tepat Syarat Dapatkan BBM Bersubsidi
Aplikasi My Pertamina. (SITI AZURA/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Riau tercatat sebagai provinsi dengan pendaftar program Subsidi Tepat Pertamina terbanyak di luar Pulau Jawa. Hingga kini, sudah ada sekitar 33.500 kendaraan yang terdaftar. Dengan jumlah 22.900 pengguna Pertalite dan sekitar 10.500-an pengguna Biosolar. Angka itu sekaligus mencatat Riau menjadi provinsi nomor 7 terbanyak pendaftar program Subsidi Tepat di Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Humas Pertamina Patra Niaga Regiobal Sumbagut, Imam Muhammad. Ia pun memberikan apresiasi atas hal tersebut.


"Terima kasih untuk masyarakat Riau yang sudah mendukung program Subsidi Tepat," ujarnya di sela sesi interaktif bersama RRI, Kamis (1/9/2022).

Ia juga menjelaskan, program Subsidi Tepat ini diterapkan oleh pemerintah agar pemberian BBM bersubsidi bisa tepat sasaran.

''Kita berbicara volume atau kuota yang terbatas. Bicara subsidi, ada kompensasi yang menjadi beban negara. Sehingga penyalurannya ini harus tepat sasaran," ujarnya.

Di samping itu, menurutnya dengan Subsidi Tepat, penerima pun bisa terdaftar dan terverifikasi. Sehingga mengurangi potensi penyalahgunaan BBM bersubsidi.

"Jadi yang berhak, dapat terfasilitasi," sambungnya lagi.

Ia juga menjelaskan bahwa untuk mendaftar program ini, bukan hanya melalui aplikasi My Pertamina saja. Melainkan bisa melalui website Subsidi Tepat.

"My Pertamina bukanlah kewajiban untuk pengguna BBM bersubsidi. Itu hanya salah satu opsi untuk mendaftar program Subsidi Tepat. Di mana dalam aplikasi itu ada fitur yang ngelink dengan Subsidi Tepat," paparnya.

Ia juga meluruskan bahwa My Pertamina hanyalah opsi untuk pembayaran nontunai. Bukan berarti, dengan men-dowload My Pertamina, otomatis akan mendapatkan BBM bersubsidi. Melainkan harus mendaftar di fitur Subsidi Tepat yang ada di aplikasi tersebut.

Memang banyak masyarakat yang belum mengetahui hal tersebut. Karena itu pihaknya terus melakukan sosialisasi dan menyediakan booth konsultasi di SPBU agar informasi tersebut bisa tersebar luas.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa kuota BBM di Riau sendiri per 28 Agustus 2022 nyatanya sudah melebihi total kuota penyaluran.

"Per 28 Agustus di Riau, untuk Biosolar itu sudah sampai 597 ribu kilo liter untuk realisasinya ya. Persentasenya sudah 75,1 persen dari total penyaluran. Khusus Pertalite, itu sudah mencapai realisasinya 674.900-an kiloliter. Itu kalau dipersentasekan 83,7 persen dari total kuota yang harus disalurkan," terangnya.

Angka tersebut dikatakannya melebihi angka penyaluran yang seharusnya.

''Seharusnya per 28 Agustus itu, penyalurannya 65,7 persen. Artinya, untuk Biosolar ini kita sudah over 9,4 persen dan Pertalite over 18 persen dari kuota penyaluran yang seharusnya," jelasnya lagi.

Banyak faktor di antaranya perekonomian Riau yang mulai membaik pascapandemi. Aktivitas meningkat sehingga demand BBM bersubsidi pun meningkat. Namun pihaknya juga melihat bahwa BBM bersubdisi masih dinikmati oleh orang yang mampu.

 

Laporan: Siti Azurra

Editor: Edwar Yaman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook