DIDUGA JADI KORBAN SAMBARAN BUAYA

Tim Gabungan Hentikan Pencarian Petani Sawit

Dumai | Selasa, 27 Desember 2022 - 10:08 WIB

Tim Gabungan Hentikan Pencarian Petani Sawit
(DOK RIAUPOS.CO)

DUMAI (RIAUPOS.CO) - Sepekan melakukan pencarian Safrizal, warga Kelurahan Batu Teritip, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, petani sawit yang hilang saat sedang membongkar muat buah sawit diduga diseret buaya akhirnya dihentikan tim gabungan.

Tim Basarnas Kota Dumai, Senin (26/12) menghentikan upaya mereka mencari keberadaan Safrizal, setelah selama sepekan menyisir Sungai Senepis yang merupakan lokasi habitat buaya, tempat korban terakhir kali menjalankan aktivitas bongkar sawit.


Tim Badan Sar Nasional (Basarnas) KN 218 Pekanbaru, wilayah kerja Kota Dumai juga sudah mendatangi keluarga korban untuk menyampaikan penghentian proses pencarian salah seorang keluarga mereka.

Kapten Kapal Basarnas KN 218 Pekanbaru wilayah kerja Dumai Leni Tadika membenarkan kalau pihaknya sudah menghentikan proses pencarian Syafrizal, seorang petani sawit yang hilang di Sungai Senepis yang dikatakan disambar biaya tersebut.

''Mulai hari ini (Senin, red) kami dari Basarnas sudah menghentikan proses pencarian Syafrizal setelah sepekan kami melakukan pencarian dan penyisiran disepanjang Sungai Senepis tersebut,'' ujar Leni.

Dikatakan Leni, pihaknya mengalami kesulitan untuk mencari korban karena Sungai Senepis yang menjadi tempat korban hilang merupakan lokasi habitat buaya.

''Sepanjang kami melakukan penyisiran Sungai Senepis untuk mencari korban kami menemukan banyak buaya berjemur di pingiran kiri dan kanan sungai tersebut sehingga kami tidak bisa maksimal melakukan pencarian dan kami juga tidak bisa menurunkan tim penyelam untuk mencari korban karena keadaan yang ada,'' terang Leni.

Kami mengimbau kepada masyarakat sebisa mungkin untuk menjauhi Sungai Senepis tersebut kalau memang tidak mendesak karena lokasi tersebut merupakan lokasi habitat hidup mereka dan sehingga sangat rawan dengan serangan buaya.

Kalau memang harus beraktivitas di sana, kami harapkan masyarakat lebih berhati-hati agar terhindar dari terkaman buaya yang memang banyak menempati sungai tersebut, pungkasnya.

Sementara itu Kapolsek Sungai Sembilan Iptu Bonardo Purba membenarkan tentang penghentian pencarian di hari ke-7, terhadap korban yang diduga hilang diterkam buaya. 

Ia menambahkan, bahkan pihak Basarnas juga  telah menghentikan proses pencarian dengan alasan pencarian berhenti karena petugas menemukan banyak buaya di lokasi kejadian.

''Untuk petugas kepolisian, jika hari ini tidak ada membuahkan hasil maka petugas akan
ditarik dari lokasi kejadian,'' katanya, Senin (26/12).

Ia menambahkan, terkait penghentian pencarian pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan kejadian menimpa anaknya tersebut.

Diakuinya, bahwa memang di lokasi hilangnya korban, memang banyak berkeliaran buaya liar, pasalnya memang habitat buaya.(mx12/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook