KSOP Kota Dumai Imbau Waspadai Cuaca Buruk

Dumai | Jumat, 27 Januari 2023 - 09:47 WIB

KSOP Kota Dumai Imbau Waspadai Cuaca Buruk
Satu kapal barang berlabuh di Pelabuhan Dumai. Rata-rata dalam sebulan tercatat 500 kapal merapat di Dumai. Tingginya gelombang di perairan Dumai saat ini, mengharuskan manajemen dan para kapten kapal agar berhati-hati. Foto diambil beberapa waktu lalu. (RPG)

DUMAI (RIAUPOS.CO) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Dumai mengimbau kepada pengusaha dan pengguna jasa pelayaran agar mewaspadai cuaca buruk. Terutama ketika melewati Pulau Bintan dan Laut Cina Selatan karena ketinggian ombak yang berada di atas normal.

Saat ini ombak di perairan Dumai terpantau masih aman untuk dilintasi kapal kecil maupun besar karena ketinggian sekitar 0,5 hingga 1,5 meter. Namun KSOP berharap pengguna jasa pelayaran tetap berhati-hati karena cuaca yang dapat berubah dengan cepat.


KSOP Kota Dumai mengimbau pengguna jasa pelayaran agar waspada cuaca buruk, terutama kapal yang akan melewati Laut Cina Selatan karena ketinggian ombak di atas normal.

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Dumai, Capt Andre Muhammad Setiawan mengatakan, ombak di perairan Dumai terpantau masih aman untuk dilintasi kapal karena ketinggian sekitar 0,5 hingga 1 meter.

''Kapal dan pengguna jasa lain tetap kita imbau agar waspadai cuaca buruk dan jika menemui situasi terancam segera mencari perlindungan dengan merapat ke dermaga terdekat,'' kata Andre, Kamis (26/1).

Untuk pemantauan gelombang tinggi di perairan, kesyahbandaran terus mengamati perkembangan terbaru cuaca berdasarkan informasi dari Badan Metereologi Klimatologi Geofisika (BMKG) agar bisa mengambil kebijakan. Diharapkan pengguna jasa pelayaran dan kapten kapal juga terus meng-update data cuaca yang dikeluarkan BMKG setiap harinya.

''Setiap situasi iklim buruk, kesyahbandaran juga akan memberikan peringatan dini waspada cuaca yang disampaikan ke agen kapal dan pengguna jasa kepelabuhanan agar senantiasa menjaga keselamatan dan mencermati keadaan ketika berlayar di laut,'' kata Andre.

Kesyahbandaran mengimbau agen kapal, kapten dan nakhoda serta pengguna jasa kepelabuhanan lain, baik barang atau penumpang untuk melengkapi peralatan dan alat navigasi dibutuhkan selama berlayar.

Diakui Capt Andre, Dumai merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia dengan kegiatan bongkar muat. Kegiatan itu  berlangsung di pelabuhan umum yang dikelola PT Pelindo Cabang I Dumai maupun pelabuhan khusus yang dikelola oleh sejumlah perusahaan yang ada di Dumai.

''Dalam sebulan sedikitnya ada 500 kapal berukuran besar baik kapal internasional maupun domestik yang bersandar di sejumlah pelabuhan di Kota Dumai dengan berbagai kegiatan mulai dari mengangkut CPO, pupuk, alkohol untuk kepentingan perusahaan dan sejumlah komoditas lainnya,'' terang Andre.

Namun diawal tahun 2023 ini memang ada sedikit penurunan jumlah kapal yang bersandar di Dumai dan itu dirasakan oleh para agen kapal dan penggiat pelarangan di Kota Dumai ini sendiri, pungkasnya.(mx12/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook