DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Penyebaran Covid-19 di Kota Dumai semakin mengkhawatirkan. Pasalnya kini muncul klaster dari dunia pendidikan. Tercatat ada 27 kasus positif Covid-19 di Kota Dumai.
Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful mengatakan, kasus konfirmasi positif Covid-19 di dunia pendidikan sudah terjadi mulai dari 12 Desember lalu.
"Di salah satu SMP Kota Dumai," ujar Syaiful, Ahad (20/12).
Ia menjelaskan, pada 12 Desember itu ada salah seorang guru yang terkonfirmasi positif. Kemudian dilakukan tracing pada 13 Desember kembali bertambah satu orang. Pada 17 Desember dua orang, 18 Desember dua orang dan 19 Desember terjadi 22 kasus.
"Total tracing ada 67 orang, dengan 27 kasus terkonfirmasi positif, dan 40 orang hasilnya negatif. Sedangkan 5 orang belum keluar hasilnya. Dari yang positif, ada beberapa orang bergejala dan harus mendapatkan perawatan di RSUD Dumai. Ada juga yang melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan ketat," sebutnya.
Ia menyebutkan, dengan demikian pembelajaran tatap muka akan dilakukan kajian lebih lanjut. Pasalnya untuk belajar tatap muka harus benar-benar dimatangkan terlebih dahulu.
"Sekolah yang terjadi penyebaran ini termasuk sekolah yang mengajukan belajar tatap muka. Jadi, nanti akan kami lakukan evaluasi lagi," sebutnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat maupun para guru untuk tidak berlibur ke luar kota. Karena potensi penyebaran Covid-19 masih bisa terjadi. Untuk itu bisa menahan diri, terlebih ada rencana dilaksanakannya proses belajar tatap muka pada Januari 2021. "Kami berharap masyarakat bisa benar-benar menerapkan protokol kesehatan, dan wajib menggunakan masker," harapnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Dumai Dedy mengatakan, pihaknya telah menerima laporan adanya majelis guru di salah satu SMP yang di Dumai yang postif Covid-19.
"Terkait rencana belajar tatap muka itu kan tanggalnya masih belum ditentukan. Harus ditinjau juga dari kesiapan sekolahnya. Semoga saja, sebelum belajar tatap muka dilaksanakan pada Januari 2021, para guru tersebut sudah sembuh," terangnya.
Gubri Belum Diizinkan Pulang
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar per hari Ahad (20/12) sudah 20 hari menjalani perawatan pascadinyatakan positif Covid-19 sejak Selasa (1/12) lalu. Namun, Gubri hingga saat ini belum juga diizinkan pulang.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, meskipun belum diizinkan pulang, namun kondisi Gubri stabil dan membaik. Tim dokter belum mengizinkan Gubri pulang karena masih perlu menjalani perawatan akibat memiliki penyakit penyerta dan faktor usia. Sehingga perlu terus dipantau kesehatan secara berkala.
"Kondisi Pak Gubernur stabil, tidak ada demam. Namun Bapak (Gubernur, red) belum diizinkan pulang karena faktor usia. Sehingga tidak sama dengan pasien lain yang begitu 14 hari dirawat, selesai dan boleh pulang. Tentu kondisi setiap pasien beda-beda," kata Mimi.
Dalam kesempatan itu, Mimi juga menginformasikan adanya penambahan 133 pasien positif Covid-19 di Riau per Ahad (20/12). Dengan demikian, total pasien positif di Riau saat ini berjumlah 23.685 orang. Sementara pasien sembuh bertambah 127 orang dan pasien meninggal dunia bertambah dua orang.(hsb/sol)