DUMAI (RIAUPOS.CO) - Kabut asap masih tebal di Kota Dumai. Kualitas udara di Kota Pelabuhan ini belum juga membaik. Masih konsisten di level berbahaya.
Berdasarkan laporan Dinas LH Kota Dumai Indeks Kualitas udara, Rabu (18/9) pada pukul 07.00 pada level 500 PSI (695 Pm10 / 698 Pm2,5), status berbahaya.
"Udara masuk berbahaya pada pagi hari, itu yang di laporkan DLHK ke kami," ujar Kepala BPBD Kota Dumai, Afri Lagan, Rabu (18/9).
Ia mengatakan, di Dumai saat ini ada 10 titik api yang terdeteksi di level konfiden 70 persen, sedangkan di level konfiden 75 persen. Semua titik itu berada di Kecamatan Sungai Sembilan.
"Tim masih melakukan upaya pemadaman, namun karena memang angin kencang membuat sulit tim untuk menuju ke kepala api," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam proses pemadaman pihaknya juga mengalami kendala seperti akses jalan ke lokasi karlahut sebagian sangat sulit, akibat tanah gambut dengan kedalaman sampai mencapai 4 sampai dengan 7 meter.
"Walaupun terjadi Hujan 2 hari yang lalu, tapi titik asap jika cuaca panas dan angin kencang akan berubah menjadi titik api," ujarnya.
Selain itu, yang menjadi kendala lainnya yakni ketersediaan air sumber pemadaman minim atau tidak ada.
"Namun itu kita atas dengan dilakukan pembuatan embung yang sampai awal tahun 2019 hingga hari ini melebihi 200 embung yang dibuat," tutupnya.
Laporan: Hasanal Bulkiah/Dumai
Editor: wws