DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Gedung Diagnostic Center (GCD) RSUD Kota Dumai ternyata baru selesai 50 persen. Hal itu diketahui setelah Wali Kota Dumai Zulkifli As melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke GDC, Senin (16/12).
Orang nomor satu di Kota Dumai itu memastikan lagi, proyek tersebut digesa menjelang akhir kontrak yang telah ditetapkan. Zulkifli As merasa sedikit kecewa dengan progres pembangunan GDC yang lambat. "Memang hanya tinggal beberapa hari lagi, ini kita minta digesa," ujar pria yang akrab disapa Zul As.
Ia berharap jika memang tidak selesai, paling tidak untuk lantai satu bisa difungsionalkan. "Jika lantai satu selesai, bisa digunakan untuk menyimpan alat-alat yang ada," harapnya.
Sementara itu, Kasubag TU RSUD Kota Dumai Yusrizal mengatakan proyek GDC tersebut baru selesai 50 persen. "Hanya tinggal beberapa hari, kita akan bayar ke perusahaan sesuai dengan yang diselesaikan saja," tuturnya.
Ia mengatakan tidak ada adendum atau perpanjangan kontrak untuk pembangunan GDC tersebut. "Tidak ada, jadi hanya dibayar 50 persen saja," tuturnya.
Yusrizal mengatakan ada beberapa permasalahan keterlambatan pembangunan GDC tersebut mulai dari lambatnya masuk material hingga lambatnya dimulai pekerjaan. "Mereka bakal kami blacklist, " ujarnya.
Terkait apakah GDC tersebut bakal mangkrak, Yusrizal mengatakan ke depannya penyelesaian gedung akan dibebankan pada APBD. "Ini kan DAK sebesar Rp18 miliar, jadi jika tidak selesai dianggap gagal, maka dibebankan di APBD untuk diselesaikan," tutupnya.(ade)
Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai