CCTV RUSAK

Ventilator Senilai Rp800 Juta RSUD Selasih Dicuri

Pelalawan | Selasa, 29 Agustus 2023 - 11:12 WIB

Ventilator Senilai Rp800 Juta RSUD Selasih Dicuri
Sejumlah keluarga pasien di RSUD Selasih Pelalawan duduk di depan ruang  ICU dan mengeluhkan terganggunya pelayanan di rumah sakit tersebut akibat hilangnya alat ventilator, Senin (28/8/2023). (M.AMIN/RIAUPOS.CO)

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) -  Alat Kesehatan (alkes) yakni ventilator milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan raib dicuri. Alat bantu pernafasan (ventilator, red) yang biasa digunakan di ruang Intensif Care Unit (ICU) dan dibeli menggunakan dana APBD Pelalawan seharga Rp800 juta itu, hilang akibat lemahnya pengawasan pihak rumah sakit  milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan.

Ironisnya, alkes yang diketahui raib pada pertengahan Agustus lalu, baru dilaporkan ke Polres Pelalawan pada awal pekan lalu. Tentunya hilangnya alkes tersebut menuai tanda tanya dari berbagai kalangan masyarakat.


“Ini tentunya sangat kita sayangkan, alkes yang harganya Rp800 juta bisa hilang dari lingkungan RSUD Selasih. Kejadian ini, membuktikan masih lemahnya pengawasan internal RSUD Selasih,” kata tokoh masyarakat Pelalawan AP Sulaiman kepada Riau Pos, Senin (28/8).

Diungkapkannya,  berdasarkan informasi dari masyarakat, pada saat kejadian alat ventilator di RSUD Selasih tersebut hilang dicuri, kamera pengaman (CCTV,red) di  rumah sakit itu banyak yang sudah tidak menyala. Bahkan, pihak pengamanan  di RS tersebut juga selalu standby 24 jam. Belum lagi tentang waktu kejadian yang cukup lama dan baru dilaporkan kepada Polres Pelalawan.

Direktur RSUD Selasih Dr Irna membenarkan adanya alkes ventilator yang raib dari lingkungan RSUD.

Ia mengakui alat ventilator itu hilang dari dalam lingkungan rumah sakit yang lengkap dengan penjagaan security atau petugas keamanan serta  CCTV.

“Kita akui masih adanya kelemahan di internal RSUD Selasih. Di mana ada sejumlah CCTV di bagian depan yang sudah tidak aktif lagi karena  mengalami kerusakan. Sehingga kondisi ini dimanfaatkan pelaku untuk mencuri ventilator yang dibeli melalui dana APBD Pelalawan. Dengan adanya kejadian ini,  kita akan meningkatkan pengawasan. Baik melakukan perbaikan dan pemeliharaan CCTV hingga pengamanan ketat,” ujarnya.  

Dikatakannya, hilangnya alkes tersebut baru diketahui pihaknya pada Sabtu (19/8) lalu. Di mana ventilator seharga Rp800 juta tersebut, sebelumnya dipindahkan dari ruang ICU karena adanya pekerjaan perbaikan rehabilitasi. Sehingga alat ventilator sebanyak 4 unit itu, dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara.

“Namun, setelah pekerjaan rehab selesai, kita ingin kembali memindahkan kembali alat ventilator tersebut ke ruang ICU. Tapi, saat dihitung dalam proses pemindahan, ternyata satu alat ventilator tidak ada lagi,” sebutnya.

Dijelaskannya, untuk memastikan kembali keberadaan alkes tersebut, maka sejak Sabtu (19/8) sore lalu hingga Ahad (20/8) malam, pihaknya telah melakukan pemeriksaan di seluruh bagian di gedung RSUD Selasih. Namun, alkes tersebut ternyata memang hilang, sehingga kondisi tersebut telah disampaikan kepada pihak Inspektorat Pelalawan.

“Begitu juga dengan pihak yang berwajib. Di mana kejadian pencurian ini telah kita laporkan pada Polres Pelalawan  Senin (21/8) lalu. Untuk itu, kami menyerahkan proses hukum tindak pidana pencurian ini kepada pihak kepolisian. Sehingga kasus pencurian ini dapat terungkap dan pelakunya dapat segera ditangkap,” tuturnya.

Dalam pada itu, Kasi Humas Polres Pelalawan AKP Edy Haryanto membenarkan adanya laporan kasus pencurian alat ventilator tersebut dari pihak RSUD Selasih Pangkalan Kerinci. Saat ini, laporan tersebut tengah didalami dan diselidiki Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres.

“Kita  belum bisa ekspose kronologi kejadian pastinya. Karena tim Satreskrim yang  turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), masih melakukan penyelidikan. Jika perkara ini terungkap, tentunya kita akan segera ekspose,” tutupnya.(gem)

Laporan M AMIN, Pangkalankerinci









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook