DUMAI (RIAUPOS.CO) - Banjir rob, di mana air sungai naik ke daratan atau di kalangan masyarakat Dumai dikenal dengan pasang keling saat ini sudah menjadi pemandangan biasa bagi masyarakat Dumai.
Bisa dikatakan, meluapnya air sungai ke daratan akibat naiknya air laut berlangsung sekali dalam sebulan dan bahkan bisa dua kali dalam sebulan meski genangan air tidak selalu tinggi.
Menjadi pemandangan biasa di kalangan masyarakat Dumai karena masyarakat sudah pasrah dengan faktor alam di tengah kelengahan pemerintah dalam mengatasi permasalahan luapan air sungai yang meluap hingga ke permukiman mereka, selain menggenangi jalan-jalan protokol di Dumai.
Hendri salah seorang warga Jalan Teratai, Kelurahan Dumai Kota mengatakan, banjir pasang keling di Kota Dumai saat ini sudah tidak dapat diprediksi lagi.
"Dulu pasang keling ini dapat kita prediksi kapan datangnya tapi sekarang sudah tidak bisa lagi. Kapan dia mau datang dan air naik langsung sampai ke rumah kami tanpa ada persiapan untuk mengantisipasi air masuk ke rumah," kata Hendri.
Di sisi lain, Ijal warga Jalan Cempedak, Kelurahan Rimba Sekampung juga kesal dengan tidak adanya solusi dari pemerintah dalam mengatasi banjir.
Makin ke sini, banjir rob semakin besar dan makin luas menggenangi permukiman warga. Kalau memang masalah banjir tidak bisa diatasi minimal pemerintah mencari solusi bagaimana air cepat surut," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dumai Adyan Bangga Harahap mengaku, pada Selasa (13/9), sejumlah jalan protokol dan rumah tergenang air sebagai dampak pasang air laut, maksimum di Dumai atau pasang keling.
waspada dan siaga terhadap dampak pasang air laut maksimum. Menurutnya, pasang keling yang terjadi hari ini (Selasa) bisa dikatakan pasang puncak, karena jangkauan air sudah semakin lebar dan tinggi. Bahkan sejumlah masyarakat juga mengaku bahwa pasang hari ini merupakan yang tertinggi dibanding hari sebelumnya.
Dirinya mengaku, diprediksi beberapa hari ke depan banjir rob masih akan terjadi di Kota Dumai, namun diprediksi ketinggian air lebih rendah ketimbang hari ini (Selasa).
"Kita mengimbau kepada masyarakat untuk waspada, dan jika membutuhkan pertolongan bisa berkoordinasi dengan lurah dan camat, selanjutnya kita akan turun. Kita juga sudah memantau. Memang pasang keling hari ini cukup tinggi," imbuhnya.
Untuk saat ini belum ada laporan tentang warga yang akan mengungsi akibat banjir. (mx12/rpg)