Sudah 20 Hektare Lahan Terbakar di Dumai

Dumai | Sabtu, 11 Januari 2020 - 08:37 WIB

DUMAI (RIAUPOS.CO) Dumai Bebas Karhutla yang dicanangkan Pemko Dumai dan Polres Dumai tampaknya tidak terwujud. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih saja terjadi di Kota Dumai. Bahkan tercatat sejak awal Januari hingga kemarin (10/1) sudah hampir 20 hektare lahan terbakar. Mayoritas di Kecamatan Sungai Sembilan. Saat ini Polres Dumai, TNI, BPBD, dan tim gabung lainnya  masih berjibaku memadamkan api dan melakukan pendinginan.

"Sejak awal 2020 hingga saat ini tim karhutla dari Polri, TNI, BPBD, kecamatan, kelurahan dan lainnya berjibaku memadamkan karhutla. Saat ini titik api sudah berhasil dipadamkan, dan dilakukan pendinginan," ujar Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta Yudisthira, Jumat (10/1).


Dikatakannya, saat ini pendingin masih dilakukan, guna memastikan lahan yang terbakar tidak meluas ke area yang lain. Permasalahan di lapangan yang dijumpai tim penanganan karhutla adalah jauhnya sumber air .

"Sehingga anggota di lapangan kesulitan dalam memadamkan sumber api di lahan yang terbakar," jelasnya.

Ia menyebutkan pihaknya juga sudah meminta bantuan alat berat untuk membuat kanal sebagai sumber air dalam memudahkan pemadaman. Tim juga dibantu oleh perusahaan sekitar untuk melakukan pemadaman.

"Kendala lain yang ditemukan adalah keterbatasan selang air untuk mencapai sumber api. Meskipun begitu kendala itu sudah dapat terselesaikan dengan bantuan tambahan selang air dari perusahaan sekitar, sehingga selang air bisa mencapai sumber api," jelasnya.

Titik Panas di Pulau Rangsang Berkurang

Hingga Jumat (2/1/20) sore, data citra satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menunjukkan setidaknya terdeteksi empat titik panas di Pulau Rangsang. Namun jumlah tersebut tampak berkurang dari hasil pantauan sebelumnya. Titik api yang dimaksud berada persis di hutan lindung perbatasan Desa Penyagun dan Desa Gemal Sari, Kecamatan Rangsang, Pulau Rangsang, Kepulauan Meranti.

Kondisi itu juga dibenarkan Kapolres Kepulahan Meranti AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat kepada Riau Pos di lokasi kebakaran.  Menurutnya saat ini sekira 80  Tim Satgas Gabungan yang di dalamnya terdapat 20 orang jajaran Polri masih berjibaku memadamkan dan melakukan proses pendinginan titik api yang berada jauh di dasar lahan gambut.

"Kalau kita lihat sama-sama di Aplikasi Lancang Kuning, saat ini jumlah titik panas telah berkurang menjadi empat dari semula tujuh titik, dengan level kepercayaan di atas 70 persen," ungkapnya.

Menurut Taufiq di lapangan ketika melakukan proses pemadaman dan pendinginan, Tim Satgas tidak memiliki kendala. Mulai dari pasokan air dan alat pemadam tersedia dengan baik. Untuk memastikan proses pendinginan berjalan lancar, ia juga berencana turun ke lokasi pada malam hari.  "Nanti malam (malam tadi, red) kami turun lagi. Di samping itu jajaran dan tim satgas masih bergantian tanpa henti melakukan proses pendinginan," ujarnya.

Terpisah Kasi Karhutla dan Kecelakaan BPBD Kepulauan Meranti Ekaliptus membeberkan, luas areal hutan yang terbakar saat ini hampir mencapai empat hektare.  "Kita ukur dari pantauan drone hampir mencapai empat hektar sejak titik api terpantau kemarin siang," ujarnya.

Polres Amankan Pelaku Karhutla

Satuan Reskrim Polres Bengkalis kembali mengamankan pelaku tindak pidana karhutla yang tejadi di Jalan Pertanian RT 003/RW 001 Desa Damai Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis. Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto SIK MH melalui Kasatreskrim AKP Andre Setiawan menyampaikan, sebelum menetapkan satu tersangka ini, Satreskrim Polres Bengkalis melakukan penyelidikan di lokasi kebakaran lahan tersebut.

"Selesai melakukan penyelidikan dan olah TKP dan gelar perkara penanganan penyelidikan karhutla yang terjadi di Jalan Pertanian RT.003 RW.001 Desa Damai Kecamatan Bengkalis, kami memanggil beberapa orang saksi," kata Andre Setiawan, Jumat (10/1).(hsb/wir/esi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook