DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Jembatan di Jalan Hasanuddin kembali dibuka pada Selasa (9/6) kemarin. Pasalnya, pengerjaan jembatan pipa air minum sudah selesai dikerjakan. Bahkan, untuk memastikan kegiatan program air minum itu, Wali Kota Dumai, Zulkifli As langsung meninjau ke lapangan.
Wali Kota Dumai tidak sendiri. Peninjauan proyek tersebut didampingi Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dumai, Riau Satria, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dumai Bersemai, Agus Adnan, dan jajaran Kerja Sama Operasi (KSO) PT Adhi Karya (Persero) Tbk–PT Adaro Tirta Mandiri selaku perusahaan pemenang tender proyek pembangunan Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM) Kota Dumai.
"Peninjauan untuk memastikan pekerjaan gelagar jembatan pipa air minum berjalan lancar agar masyarakat segera menikmati air yang layak untuk dikonsumsi," ujar Wali Kota Dumai.
Program air minum ini dikatakannya memang jadi prioritas dan tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Dumai, Riau Satria, menjelaskan untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengguna jalan. "Pekerjaan gelagar jembatan dilaksanakan oleh perusahaan KSO PT Adhi Karya (Persero) Tbk–PT Adaro Tirta Mandiri. Gelagar jembatan yang dipasang untuk dilalui pipa air minum berukuran 400 milimeter, kapasitas air minum 450 liter per detik sepanjang sekitar 35 Meter yang dibangun di samping jembatan Jalan Ombak Kota Dumai," ujarnya.
Ia mengatakan, sejauh ini pihak perusahaan sudah memasang jaringan pipa distribusi Kota Dumai lokasi di Jalan Bukit Timah lalu menyambung pipa lama untuk mengoneksi sumber air bersih dari SPAM KPBU dan SPAM Durolis.
"Proyek SPAM ini merupakan proyek SPAM yang dibangun dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)," terangnya.
Skema KPBU ini akan dilaksanakan selama 25 tahun. Mereka akan memproduksi air berkapasitas 450 liter/detik secara bertahap. "Untuk tahun ini masyarakat sudah bisa menikmati air minum dengan kapasitas 50 liter/detik," tutupnya.(hsb)
Laporan: Hasanal Bulkiah (Dumai)