DUMAI

Bangkai Dugong Ditemukan di Pantai Pulau Bungkuk

Dumai | Selasa, 09 Februari 2021 - 09:30 WIB

Bangkai Dugong Ditemukan di Pantai Pulau Bungkuk
Ketua Komunitas Pencinta Alam (KPA), Jenggala dan warga Dumai, Yudha, saat melihat mamalia laut jenis dugong yang mati di perairan Dumai, Ahad (7/2/2021).(HASANAL BULKIAH/RIAUPOS.CO)

DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Bangkai dugong  atau ikan duyung kembali ditemukan di perairan Dumai. Tepatnya 10 meter dari pesisir pantai  Pulau Bungkuk, Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Ahad (7/2).

Penemuan bangkai  hewan mamalia laut itu bukan pertama kali terjadi di Kota Dumai. Pada 2019 lalu, juga pernah ditemukan bangkai hewan yang kini mulai terancam punah itu.  Kondisi bangkai sudah mulai membusuk. Karena diduga dugong tersebut sudah mati sebelum ditemukan  warga.


Kepala Bidang (Kabid)Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau,  Heru Sutmantoro mengatakan, pihaknya sudah turun ke lokasi dan mengidentifikasi hewan tersebut.  "Berdasarkan identifikasi, kami menduga dugong tersebut tidak mati  di perairan Dumai. Karena memang bukan habitatnya. Jadi, hanya bangkainya yang terdampar  di Dumai. Paling mungkin habitatnya ada di Rupat Utara," ujarnya.

Ia menuturkan, awalnya,  ada warga bernama Yudha yang menemukan bangkai dugong tersebut. Setelah mengetahui adanya bangkai dugong tersebut, Yudha memberitahu BKSDA Riau melaporkan kejadian tersebut dan tim BKSDA Riau bersama Komunitas Pencinta Alam (KPA) Jenggala langsung turun ke lokasi.

" Jadi, kami  menduga -dugong itu mati akibat cuaca yang  ekstrim dan perubahan air laut, sudah kami kubur di dekat ditemukannya bangkai  tersebut, " terangnya.

Berdasarkan laporan, dugong ini memiliki panjang sekitar dua meter dengan diameter perut sekitar 40 cm, berat sekitar 140 kilogram. Ditemukan oleh salah satu pemuda setempat berjarak tak jauh dari bibir pantai kira-kira 10 meter.  "Dugong termasuk salah satu hewan yang dilindungi oleh Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa," terangnya.

Sementara itu, Komunitas Pencinta Alam (KPA) Jenggala Kota Dumai, Tengku Rozali  mengatakan, pihaknya terus berusaha  mensosialisasikan kepada masyarakat,  jika menemukan hewan langka yang lindungi, untuk segera  dilaporkan ke BKSDA. "Penemuan dugong di Dumai ini, memang bukan pertama kali. Seingat saya sudah ada tiga kali," tutupnya. (hsb)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook