PT Ivo Mas Tunggal Berkelit, Beda Keterangan dengan DLHK

Dumai | Sabtu, 08 Februari 2020 - 10:24 WIB

DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Dugaan pembuangan limbah domestik milik PT Ivo Mas Tunggal masih jadi pembahasan. Bahkan pihak PT Ivo Mas Tunggal, awalnya membantah terkait adanya saluran limbah ke laut malah mengaku akan mengecek kembali ke lapangan terkait persoalan tersebut.

Hal itu dilakukan karena keterangan yang diberikan DLHK Kota Dumai dengan keterangan yang disampaikan PT Ivo Mas Tunggal berbeda. Kadis DHLK Kota Dumai Satria Wibowo mengatakan hasil dari cek yang dilakukan pihaknya, memang ditemukan adanya saluran limbah domestik yang merupakan sisa dari sisa kegiatan mandi, cuci, kakus (MCK) langsung dibuang ke laut Dumai.
"Benar, memang ada bakau mati," ujar pria yang akrab disapa Bowo tersebut. Ia mengatakan bahwasanya limbah domestik itu lebih besar menyumbang dampak lingkungan, dan dalam waktu dekat pihaknya akan turun ke lapangan bersama DPRD Dumai. "Kami akan cek ulang bersama komisi III," jelasnya.
Sementara keterangan berbeda disampaikan Head of Corporate Communications, Sinar Mas Agribusiness and Food Sinar Mas Agribusiness and Food Wulan Suling. Mereka  membantah tuduhan tersebut, tetapi tidak nyambung alias  “gagal paham” dengan apa yang disampikan DLHK Dumai.

DLHK menyampaikan adanya buangan limbah domestik ke laut, sementara bantahan dari PT Ivo Mas Tunggal tentang adanya tuduhan pencemaran lingkungan  pada operasional pabrik penyulingan salah satu anak usaha perusahaan, PT Ivo Mas Tunggal (PT IMT) yang terletak di Dumai.


Riau Pos mencoba  mengonfirmasi ulang, adanya perbedaan keterangan yang disampaikan PT Ivo mas Tunggal, pasalnya yang di bantah oleh PT Ivo Mas Tunggal  terkait dengan pencemaran limbah hasil produksi, sementara yang dipermasalahkan merupakan saluran

Pihak PT Ivo Mas Tunggal  ketika dikonfirmasi ulang melalui mengenai hal tersebut, kamis (6/2) menjawab singkat

"Kami sedang mencoba mencek data di lapangan. Akan kami informasikan secepatnya" ujar Corporate Communications Officer Sinarmas Agribusiness and Food, Beni Wijaya.(hsb)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook